BPTP DIY Minta Petani Milenial Wujudkan Indonesia Jadi Lumbung Pangan

oleh -
Penanaman Padi sistem Jarwo Super dengan alsintan modern di Desa Pengkok, Patuk, Gunungkidul. KH.

GUNUNGKIDUL, (KH),– Badan Pengkajian Teknologi  Pertanian (BPTP) Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak generasi milineal untuk berkontribusi dalam sektor pertanian. Hal tersebut untuk mewujudkan cita-cita pemerintah agar Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia di tahun 2045.

“Kita selalu mengikut sertakan generasi muda di setiap kegiatan, seperti kemarin di kantor kami mengadakan bimbingan teknis perubahan iklim untuk bidang pertanian. Kami mengundang mahasiswa pertanian untuk melakukan trainer of trainer tujuannya untuk menyampaikan ke pemuda lain bahwa bertani sekarang tidak sesulit dahulu,” tutur Kepala Badan Pengkajian Teknologi Pertanian, Dr. Ir. Joko Pramono, MP di Desa Pengkok, Kecamatan Patuk, Jumat (05/04/2019) lalu.

Lebih lanjut ia mengatakan, petani milenial sudah diberi tanggung jawab sebagai Usaha Penyedia Jasa Alsintan (Upja). “Ya kami iming-imingi, pemerintah kan sekarang banyak memberikan bantuan Alsintan sebagai alat pertanian modern tujuannya agar para pemuda tertarik untuk bertani,” kata dia.

Sejauh ini, dikatakan Joko, sudah dua tahun ini BNPT DIY melibatkan generasi muda untuk melakukan pertanian modern. “Karena memang, sewaktu kita ke lahan kita jumpai petaninya tua-tua sudah susah tenaganya, dari situ kami mulai berpikir kenapa generasi muda kok tidak kita dorong untuk bertani dengan memanfaatkan alat-alat bertani yang sudah modern,” lanjutnya.

Sementara itu, peneliti BPTP DIY, Dr. Arlyna Budi Pustika menambahkan, paket teknologi bertani yang telah diberikan oleh Kementrian Pertanian berupa mesin tanam transplenter dan combine harvester agar para kaum milineal mulai tertarik untuk bertani.

“Kami kenalkan bahwa bertani sekarang sudah tidak seperti dulu yang mungkin bikin punggung encok, kita berikan mesin tanam padi yang tinggal didorong saja, di DIY sendiri bisa dilihat Kabupaten Bantul dan Sleman sudah banyak petani muda,” tukasnya.

Ia berharap, generasi muda memiliki kemampuan ide-ide dan pemikiran baru untuk berinovasi di bidang pertanian. ”wawasasan ketrampilan dan inovasi dari kaum milineal ini sangat kami butuhkan untuk meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani,” pungkasnya. (Azizah)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar