PLAYEN,(KH)—Badan Pelaksanaan Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan melakukan studi banding pada Usaha Kecil Menengah (UKM) P4S Putri 21 Sumberejo Ngawu Playen. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melakukan penyuluhan dan ketahanan pangan yang berhasil dibina oleh Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan(BP2KP) Kabupaten Gunungkidul
Wibawanti selaku Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan BP2KP Kabupaten Gunungkidul mengatakan kunjungan tersebut sebagai sarana saling belajar dan tukar pengalaman antara BP4K Kabupaten Banyuasin dengan BP2KP Kabupaten Gunungkidul. “BP4K Banyuasin ingin melihat bagaimana cara pembinaan yang dilakukan dan pengolahan produk makanan tradisional,” katanya Kamis (20/11/2014).
Ia memaparkan produk olahan makanan dari ketela yang sudah diolah menjadi mie mokaf menjadi daya tarik tersendiri pada penyuluhan tersebut. “Mie Mocaf (Modified Cassava Flour) dianggap sebagai sumber makanan yang sehat karena bahannya pun banyak ditemui di beberapa daerah di Indonesia,” paparnya
Usaha Kecil Menengah (UKM) P4S Putri 21 Sumberejo Ngawu Playen sendiri saat ini sudah berjalan dengan baik bahkan pada tahun 2013 yang lalu menandatangani kontrak dengan Pemda Jawa Barat. “Hasil produksi dikirimkan ke Depok Jawa Barat yang sudah berhasil menerapkan one day no rice (satu hari tanpa nasi) yang sampai sekarang diterapkan oleh Pemda Jawa barat,” jelasnya.
Kepada KH, Ia memaparkan untuk produk mie mocaf sendiri sudah bisa diproduksi secara maksimal hanya didalam penerapannya memerlukan waktu untuk pengenalan kepada masyarakat. “Kadang masyarakat enggan untuk mengonsumsi makanan yang jarang dikonsumsi sehari-hari, maka dari itu agar masyarakat terbiasa mengonsumsi mie mocaf kami mencoba bekerja sama dengan penjual mie ayam agar menggunakan mie mocaf,” paparnya.