BP2KP Gunungkidul Mengadakan Pelatihan Pengelolaan Bantuan Sosial

oleh -
oleh
iklan dprd
PLAYEN,(KH)Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (PP2KP) Gunungkidul memberikan pelatihan pengelolaan bantuan sosial bagi 31 Desa di Gunungkidul yang mendapatkan bantuan sosial dalam rangka pengembangan ketahanan pangan desa mandiri pangan di Komplek BP2KP Playen, Kamis (20/11/2014).

Nurcholis, Kasubid Ketersediaan Pangan, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Gunungkidul menjelaskan,tujuan dari pengarahan hari ini untuk mengetahui tindak lanjut dan laporan dari desa mandiri pangan yang sudah mendapatkan bantuan. “Juga untuk mengetahui sejauh mana pengembangan dana bantuan sosial tersebut diterapkan,” katanya. 

Pelatihan sendiri dibagi menjadi dua tahap yakni, pada hari rabu (19/11/2014) dan hari ini. “Hari ini pelatihan tahap ke 2 dimana peserta dari 15 desa yang sudah mandiri dan tidak mendapatkan bansos untuk tahun ini dan kemarin pelatihan diberikan pada 16 desa yang mendapatkan bansos sampai tahun ini,” jelasnya.

Kepada KH, Ia memaparkan bantuan sosial yang diberikan kepada 31 desa di Kabupaten Gunungkidul sendiri berupa uang sebesar Rp 22 juta dengan harapan mampu diterapkan dengan baik di masing-masing desa. “Dari bantuan yang diberikan tersebut,kami mengharapkan bantuan dapat menambah modal dalam kelompok ketahanan pangan yang sudah dibentuk di masing-masing desa,” paparnya.

iklan golkar idul fitri 2024

Desa mandiri pangan sendiri ditujukan untuk mengatasi sebuah desa yang rawan akan kekurangan pangan dan yang terdapat keluarga miskin (Gakin) diatas 30%. Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan BP2KP sendiri akan melakukan pemantauan kepada kelompok-kelompok yang mendapatkan bantuan.

Ia menambahkan jika pada tahun ini terdapat satu desa yang baru bertumbuh untuk desa mandiri yakni desa Balong Girisubo yang baru mendapatkan pertama kali bantuan sosial sebesar Rp 100 juta. “Adanya perbedaan nominal dikarenakan dari 31 desa yang sudah mendapatkan bansos dari tahun nominalnya juga sama jika ditotal dan desa balong sendiri masih dalam proses pertumbuhan desa mandiri pangan,” imbuhnya.

Nurcholis berharap kepada lembaga keuangan desa agar dapat menyikapi jika terdapat gangguan seperti peminjaman dan hal-hal lain yang mengganggu pengelolaan bansos tersebut. “Diharapkan kepada lembaga keuangan untuk berani dalam menyikapi adanya bantuan tersebut. BP2KP juga akan memantau pengelolaan bantuan tersebut agar berjalan dengan baik,” pungkasnya.(Atmaja/Tty)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar