GUNUNGKIDUL, (KH),– Keberadaan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Wukirsari di Padukuhan Wukirsari, Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dikeluhkan warga. Polusi udara berupa aroma tak sedap sering muncul sehingga dinilai sangat mengganggu.
Dukuh Wukirsari, Agustinus Sutrisno menyampaikan, selain polusi udara keluhan juga muncul terkait banyaknya lalat di pemukiman warga, dampak keberadaan TPAS pula.
“Apalagi kalau musim hujan, polusi udara makin buruk,” kata Sutrisno.
Dia berharap Pemkab Gunungkidul segera menangani persoalan tersebut. Sehingga masyarakat tak dirugikan.
Meski melayangkan protes dan keluhan, pihaknya juga dilematis. Sebab, banyak warga di wilayahnya bekerja di TPAS.
Lebih jauh disampaikan, polusi udara tak hanya berada di kalurahan Baleharjo saja. Namun, terjadi pula di kalurahan Selang.
Keluahan lain, sampah yang datang tak hanya dari Gunungkidul saja. Sampah luar wilayah juga masuk pasca ditutupnya TPA Piyungan di Bantul.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Hary Sukmono mengaku tak mengesampingkan keluhan warga. Ada beberapa kompensasi yang diberikan kepada warga di sekitar TPAS.
“Kami beri kompensasi, diantaranya berupa faslitasi biogas yang disambung ke rumah warga. Termasuk tenaga pengolahan sampah. Memang belum menyeluruh,” terang Hary.
Hary mengaku akan segera menindaklanjuti segala keluhan warga Wukirsari. Namun, tetap diperlukan koordinasi dengan pihak terkait mengingat DLH tidak bisa menanganinya sendiri.
“Kami saat ini mengupayakan menambah zona pengolahan sampah di Wukirsari. Usulan juga kami sampaikan hingga ke pusat dengan harapan ada dukungan anggaran,” jelasnya. (Kandar)