WONOSARI (KH),– Sekelompok massa atau rombongan yang mengatasnamakan diri ‘Tikus Pithi’ mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul, Kamis (3/1/2018).
Komunitas Tikus Pithi yang berjumlah sekitar 25 orang tersebut menghendaki dibukanya jalur independen dalam pemilu. Koordinator aksi, Sutikno menyatakan keinginannya agar dalam Pilpres 2019 diakomodir pencalolan melalui jalur independen.
“Dalam Pilpres 2019 kami mengusung Tuntas Subagyo melalui jalur independen,” ujarnya. Setelah membacakan aspirasi, perwakilan komunitas langsung menyerahkan surat kepada Ketua KPU.
Kedengarannya memang absurd. Sesuai Undang-Undang No 7 Tahun 2017 KPU telah melaksanakan tahapan-tahapan. Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) juga sudah ditetapkan. UU juga mengamanatkan pada Pilpres 2019 tidak ada Capres melalui jalur independen.
Ketua KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani menegaskan, sebagai penyelenggara, KPU mengacu pada Undang-Undang yang ada. Namun demikian aspirasi tersebut tetap ditampung.
“Kami KPUD tidak memiliki wewenang dalam menerima lantas mengabulkan usulan jalur independen itu. Kami harus menjalankan sesuai dengan Undang-Undang yang sudah ada,” tegasnya.
Semestinya, langkah yang bisa ditempuh jika memang serius menginginkan aspirasi diakomodir yakni dengan mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Beberapa orang yang hadir dalam aksi penyampaian usulan tersebut membawa kertas bertulis dukungan kepada calon yang diusung. Diantaranya berbunyi “Mas Tuntas Subagyo calon presiden jalur independen 2019”. (Kandar)
