WONOSARI,(KH) — Kepala Kepolisan Resort Gunungkidul, Ajun Komisaris Besar Polisi, Faried Zulkarnaen mengatakan, kepolisian siap melakukan pengamanan di seluruh stasiun Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh wilayah Gunungkidul, pasca penetapan kenaikan BBM yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Semua SPBU yang masih melayani pembeli akan kita jaga.”, kata Faried kepada KH saat ditemui melakukan pemantauan antrian di SBPU 44 558 07 Tegalsari, Siraman, Wonosari, malam tadi sekitar pukul 22.30 WIB.
Jumlah personil yang diturunkan, kata Faried akan disesuaikan dengan keadaan SPBU, jika keadaan SPBU ramai dan antrian mengular, akan ditempatkan jumlah anggota yang banyak. Faried mengaku, kebijakan ini merupakan perintah langsung dari Kapolri.
“Tidak hanya mengatur antrean pembeli BBM, anggota yang kita tempatkan juga mengatur kemacetan jalan.”, tambah orang nomor satu di kepolisian Gunungkidul ini.
Pada hari pertama kenaikan BBM, Faried juga telah mengantisipasi kemungkinan adanya pihak-pihak yang tidak setuju dengan kebijakan presiden tersebut. Menurutnya mulai Selasa, (18/11/2014) Kapolri sudah menetapkan Indonesia pada siaga satu.
“Anggota tetap kita siapkan hingga keadaan kondusif. Kita terus antisipasi kemungkinan adanya unjuk rasa ataupun kemungkinan lain adanya sekelompok orang yang menentang kebijakan ini.”, jelasnya.
Pantauan di SPBU Siyono Harjo, SPBU Kranon, Kepek, dan SPBU Tegalsari, Siraman, mulai pukul 07.23, antrian mulai mengular. Anggota kepolisian yang ditempatkan terlihat sibuk mengatur arus lalu-lintas. Di SBPU 44 558 07 Tegalsari, Siraman, antrian bahkan sampai memakan bahu jalan.
Tidak hanya kendaraan roda dua, SPBU juga dipenuhi kendaraan pribadi, kendaraan angkutan umum, seperti truk, dan bus jurusan Jogja-Wonosari, serta kendaraan pribadi. Hingga berita ini ditulis antrian aman tanpa adanya kerusuhan. (Juju/Tty).