TEPUS, (KH),– Selain muncul di Kapanewon Panggang, klaster penularan COVID-19 juga terjadi di Kapanewon Tepus. Berdasar laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, jumlah warga terpapar akibat tertular pada hajatan pernikahan tersebut mencapai puluhan.
“Klaster hajatan di Tepus cukup besar. Jumlah warga terpapar mencapai 42 warga,” kata Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, Senin (14/6/2021).
Sehari berikutnya, Panewu Tepus, Alsito membenarkan hal tersebut. Disampaikan, kasus pertama diketahuinya warga di wilayahnya terkonfirmasi positif COVID-19 pada tanggal 12 Juni lalu.
“Kronologinya, ada yang warga masyarakat sakit yang dibawa ke rumah sakit tanggal 7 Juni lalu. Selama warga sakit dirawat, di rumah keluarganya menggelar hajatan pada tanggal 8-9 Juni. Ternaya tes PCR warga yang sakit keluar tanggal 12 Juni dengan status positif,” papar Alsito.
Dengan adanya temuan tersebut, pihak Puskesmas setempat menggelar tracing. Tracing dilakukan terhadap keluarga dan warga sekitar yang ikut dalam agenda hajatan.
“Tracing masih terus dilakukan. Sementara dari 152 warga yang ditracing yang positif ada 42,” ungkap dia.
Lebih jauh disampaikan, dari 42 warga tersebut terdiri dari 21 Kepala Keluarga (KK). Sementara ini, pihaknya meminta agar mereka yang positif COVID-19 menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Pihaknya mengutarakan, sebetulnya, di 5 kalurahan sudah memiliki rumah khusus untuk isolasi mandiri. Hanya saja, mereka yang positif COVID-19 enggan melakukan isolasi di tempat yang disediakan.
“Sementara waktu agenda sosial masyarakat di wilayah yang terjadi penularan, yakni Karangtengah 1 dan 2 Kalurahan Sumberwungu dibatasi,” imbuh Alsito.
Berdasar pantauan yang dilakukan, sejauh ini tidak ada warga yang positif COVID-19 mengalami gejala serius. Beberapa diantaranya hanya sedikit demam, terutama anak-anak.
“Kasus yang pertama kali, hingga saat ini masih dalam penelusuran pihak medis,” tukas Alsito. (Kandar)