PALIYAN,(KH).– Kejadian aneh ini terjadi di Dusun Senedi Grogol Karangmojo kecamatan Paliyan. Diceritakan oleh Wagiyo (Selasa 07/10), beberapa hari lalu di dusunnya ada warga yang meninggal dunia, namanya Jumilah (72) lantaran sudah tua dan menderita sakit.
Seperti biasa warga dengan suka rela membantu pemakaman jenazah. Ada yang menggali tanah untuk mengubur jenazah, ada yang menyiapkan tenda untuk berteduh para pelayat, dan ada yang menyiapkan minum di dapur.
Sukarto (30), masih bujang termasuk warga yang gigih ikut menggali kubur, bahkan ngomong sama teman-temannya, “Saya mau ikut dikubur”. Teman-temannya meminta Sukarto untuk istigfar, “Jangan bicara seperti itu.”
Tetapi rupanya keinginan Sukarto ini tak bisa dicegah, setelah liang lahat sudah selesai, Sukarto meminta Wagiyo untuk segera memulai pemakaman. Wagiyo menjawab, “Belum siap masih ada keluarga yang ditunggu.”
Anehnya, ketika sudah sampai saat prosesi pemakaman, Sukarto ikut mencangkul tanah untuk menimbun jenazah Jumiyati. Sukarto kemudian istirahat dengan mengucap, ”Wah capek, aku mau ikut mati.” Terakhir ia berteriak, “Mbok aku pamit.”
Setelah itu Sukarto terkulai dan menghembuskan nafas terakhir. Suasana menjadi haru. Warga Dusun Senedi ditinggal Sukarto, pemuda yang baik dan rajin. (Sarwo/Jjw)
Seperti biasa warga dengan suka rela membantu pemakaman jenazah. Ada yang menggali tanah untuk mengubur jenazah, ada yang menyiapkan tenda untuk berteduh para pelayat, dan ada yang menyiapkan minum di dapur.
Sukarto (30), masih bujang termasuk warga yang gigih ikut menggali kubur, bahkan ngomong sama teman-temannya, “Saya mau ikut dikubur”. Teman-temannya meminta Sukarto untuk istigfar, “Jangan bicara seperti itu.”
Tetapi rupanya keinginan Sukarto ini tak bisa dicegah, setelah liang lahat sudah selesai, Sukarto meminta Wagiyo untuk segera memulai pemakaman. Wagiyo menjawab, “Belum siap masih ada keluarga yang ditunggu.”
Anehnya, ketika sudah sampai saat prosesi pemakaman, Sukarto ikut mencangkul tanah untuk menimbun jenazah Jumiyati. Sukarto kemudian istirahat dengan mengucap, ”Wah capek, aku mau ikut mati.” Terakhir ia berteriak, “Mbok aku pamit.”
Setelah itu Sukarto terkulai dan menghembuskan nafas terakhir. Suasana menjadi haru. Warga Dusun Senedi ditinggal Sukarto, pemuda yang baik dan rajin. (Sarwo/Jjw)