PALIYAN,(KH).– Pada malam 1 Suro yang bertepatan malam Sabtu (24/10/2014), sejumlah tempat sakral di Desa Sodo dan Desa Giring ramai dikunjungi para peziarah. Seperti yang terpantau di Makam Ki Ageng Giring 3 yang selalu ramai pada saat malam 1 Suro. Juru kunci makam, Hartoyo mengungkapkan, peziarah datang untuk berdoa dan menyekar di makam Ki Ageng Giring 3. “Mereka datang dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang berdoa buat kesehatan, anak cucu, atau pekerjaan mereka,” katanya.
Setelah melakukan ritual doa, lebih lanjut Hartoyo menjelaskan, para peziarah melakukan lek-lekan (tidak tidur semalam suntuk) di komplek makam tersebut. “Rata-rata peziarah yang datang setelah nyekar dan melakukan ritual berdoa, mereka tetap berada di sini sampai esok hari,” jelasnya.
Kepada KH, Hartoyo menambahkan, peziarah yang berkunjung tidak hanya dari sekitar kota Jogjakarta saja, melainkan dari kota-kota besar seperti Solo, Semarang, dan Purworejo. “Menurut mereka di samping berziarah, mereka juga senang karena mengetahui sejarah yang ada,” imbuhnya.
Banyaknya tamu membuat tempat di dalam komplek makam tidak bisa menampung peziarah yang selalu penuh ketika malam 1 Suro ini. “Ya, semoga bisa menjadi perhatian bersama akan bangunan dari komplek makam ini, tandasnya.
Sementara itu salah satu peziarah, Sarwandi asal Pracimantoro mengaku setiap malam 1 Suro selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke makam Ki Ageng Giring. Dengan ditemani istrinya, Sarwandi rela mengendarai sepeda motornya dari Pracimantoro ke makam tersebut. “Kalau sudah diniati, ya tidak terasa melelahkan, karena sudah sering berkunjung, jadi sudah terbiasa,” katanya.
Sarwandi menambahkan, di samping untuk melakukan ritual doa, dirinya mengaku selalu berhasil baik dalam bekerja dan berwirausaha. “Tidak lupa dengan leluhur merupakan kewajiban kita dalam mengetahui sejarah dan melestarikan tradisi,” pungkasnya.(Atmaja/Tty)