Zulkifli Hasan: di Pilkada Gunungkidul PAN Tidak Pecah

oleh -
Zulkifli Hasan bersama Paslon calon bupati dan wakil bupati Gunungkidul no 1, Sutrisna-Ardi dan tim pemenangan. (Edi.P)

WONOSARI, (KH),– Deklarasi Matahari Biru yang dilaksanakan kemarin (15/11/2020) membuat isu tentang perpecahan dan pembelotan masa PAN ke Paslon No. 2 menjadi topik yang hangat dibicarakan publik Gunungkidul. Hal ini di bantah oleh Ketua Umum Dewan Pimpiman Pusat (DPP) PAN, Zulkifli Hasan.

Bantahan ini disampaikan dalam kesempatan sosialisasi empat pilar MPR RI di kantor DPD PAN Gunungkidul, Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari hari ini, Senin (16/11/2020).

Dalam keterangan resmi kepada pers, Zulkifli Hasan yang akrab di sapa Zulhas ini menyebut PAN Gunungkidul solid mendukung Calon Bupati – Wakil Bupati Sutrisna Wibawa – Mahmud Ardi Widanto. Wakil Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia itu menyebut, tidak ada perpecahan dalam tubuh PAN.

“Target kita menang, kita solid. Kalau ada yang membelot itu ngaku – ngaku,” tegas Zulhas.

Senada dengan Zulhas, Sekretaris DPD PAN Gunungkidul, Anwarudin mengatakan, deklarasi Matahari Biru di BMT Dana Insani pada hari minggu itu hanya sekelompok kecil, bukan sebuah perpecahan.

“Deklarasi akar rumput Matahari Biru di BMT Dana Insani Minggu (15/11/2020) yang mendukung Paslon Immawan Wahyudi – Martanty Soenar Dewi hanyalah cuilan kecil, bukan suara basis masa PAN,” tandasnya.

Dia memastikan bahwa seluruh kader PAN baik DPRT, DPC dan DPD solid memenangkan pasangan Cabup – Cawabup nomor urut satu, Sutrisna Wibawa – Mahmud Ardi Widanto.

“Saya akan pastikan memberi sanksi tegas jika terdapat pengurus aktif membelot dan mendukung Paslon lain,” tegas Anggota DPRD dari PAN Kabupaten Gunungkidul itu.

“PAN solid mengamankan garis partai,” lanjutnya

Diketahui sebelumnya, sebanyak 50 orang yang mengatasnamakan kader Matahari Biru yang dipimpin mantan Wakil Ketua Bidang HAM dan Advokasi DPD PAN, Bardan Budi Santosa mendeklarasikan diri mendukung Paslon nomor urut 2 Immawan Wahyudi – Martanty Soenar Dewi. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar