GEDANGSARI, kabarhandayani.– Sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, 150 warga Desa Ngalang Kecamatan Gedangsari yang selama ini berada di daerah rawan bencana, melakukan gladi atau simulasi bencana tanah longsor.
Kegiatan yang digalar Rabu (3/9/2014) melibatkan masyarakat 3 Padukuhan di Desa Ngalang yang meliputi Padukuhan Boyo, Magirejo dan Padukuhan Buyutan. Dalam gladi ini diperagakan masyarakat cara penanganan bencana longsor, mulai evakuasi, penanganan korban hingga pengungsian termasuk melibatkan puluhan ibu-ibu.
Hadir dalam simulasi Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY Heri Siswanto, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo, camat, muspika dan warga masyarakat. Ratusan warga yang menyaksikan justru ikut menangis setelah melihat adegan korban harus digotong karena luka, mengungsi hingga korban yang meninggal karena tertimpa longsoran.
Wakil Bupati, Immawan Wahyudi dalam kesempatan ini mengaku terkesan dan “trenyuh” serta larut dalam kesedihan, ketika menyaksikan adegan banyaknya korban bencana yang dievakuasi karena luka atau meninggal.
“Bahkan saya melihat warga yang stres karena kehilangan keluarga dan harta benda. Tadi saya kira stres beneran, ternyata hanya acting saja. Ini sungguh gladi yang luar biasa,” katanya.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo mengakui gladi ini merupakan puncak pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dengan 30 anggota dan melakukan pelatihan selama 1,5 bulan. (Juju/Hfs)