FKY Ajak Anak Mencintai Dolanan Tradisional

oleh -2139 Dilihat
oleh
WONOSARI, Kabarhandayani.– Stand pameran memeriahkan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-26 yang digelar di bekas Terminal Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul. Berbagai macam hasil kreativitas produk kerajinan dipamerkan sejak dibukanya FKY pada Rabu (3/9/2014) dan akan berlangsung hingga Selasa (9/9/2014).
Sesuai dengan tema Do Dolan yang diusung FKY pada tahun ini, lebih dari 10 stand pameran menyajikan hasil Usaha Kecil dan Menengah (UKM) seperti blangkon, kerajinan dari kerang, kerajinan dari akar wangi serta aneka kuliner khas Gunungkidul seperti gathot, thiwul, gethuk dan makanan hasil laut. Stand pameran yang bertajuk Geo Produk Kerajinan Gunungkidul menuju Geopark Gunung Sewu Memuliakan Warisan Bumi Mensejahterakan Rakyat ini sontak mendapat perhatian masyarakat.
Uniknya, tidak hanya orang dewasa yang tertarik dengan barang-barang yang dipamerkan, tetapi juga banyak anak-anak yang mengerumuni stand dolanan anak tradisional. Berbagai macam dolanan anak menarik perhatian anak-anak seperti othok-othok, suling dengan suara hewan, wayang lidi, gangsing dan sebagainya.
“Jaman sekarang anak-anak lebih familiar dengan game gadget. Permainan tradisional seperti ini sudah jarang sekali dimainkan, maka dari itu pameran ini juga untuk mengenalkan anak dengan permainan tradisional yang tidak kalah menarik. Buktinya anak saya minta untuk dibelikan,” ungkap Susan (26), yang menemani anaknya membeli othok-othok.
Sementara itu, Kusmanto (32) pengrajin yang membuka stand dolanan anak menjelaskan, mainan ini merupakan hasil karya warga masyarakat Padukuhan Kepek, Desa Semin, Kecamatan Semin, Gunungkidul. Hampir 80 persen, kata Kusmanto, warga masyarakat Padukuhan Kepek menekuni pekerjaan sebagai pengrajin dan penjual dolanan anak.
“Semoga ini menjadi promosi hasil karya masyarakat, yang dulunya hanya dikerjakan oleh orang tua kini sudah dikembangkan oleh kaum muda dengan berbagai macam modifikasi agar lebih menarik,” ungkapnya.
Lanjut Kusmanto, dolanan anak ini dibandrol dengan harga mulai Rp 5.000,00 hingga Rp 15.000,00. Selain itu, kerajinan dari akar wangi yang dibuat menjadi berbagai macam bentuk hewan juga menjadi barang khas yang dipamerkan dengan harga mulai dari Rp 5.000,00 hingga Rp 25.000,00.
Stand pameran memberikan harapan bagi warga yang memamerkan produknya agar dikenal masyarakat luas dan meningkatkan pendapatan. Seperti halnya yang disampaikan Marsini (30), warga Padukuhan Ngepung, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari yang memamerkan berbagai macam kerajinan dari kerang. “Biasanya jualan di pantai, tetapi karena ada acara FKY ya pindah dulu ke sini. Karena ini baru hari pertama, jadi belum bisa memastikan hasilnya, namun diperkirakan akan lebih banyak di sini, karena kalau jualan di pantai itu kan kadang sepi kalau di sini mumpung ramai,” jelas Marsini seraya melayani pembeli.
Lanjut Marsini, berbagai macam kerajinan ini diproduksi sendiri dari kerang-kerang yang dikumpulkan di pantai. Harga dibandrol mulai dari Rp 2.000,00 hingga Rp 150.000,00. “Semoga dengan stand ini, kerajinan kerang dapat menjadi souvenir khas Gunungkidul,” pungkasnya. (Mutiya/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar