Uji Coba Pembukaan Nglanggeran: Kunjungan Masih Rendah

oleh -299 Dilihat
oleh
Pengunjung di Gunung Api Purba Nglanggeran. (KH)

PATUK, (KH),– Kunjungan wisatawan di destinasi desa wisata Nglanggeran masih rendah saat diuji coba buka hari pertama Rabu, (24/6/2020). Hal tersebut disampaikan Bidang Pemasaran Pokdarwis Nglanggeran, Heru Purwanto.

Menurutnya, pengunjung akan ramai saat akhir pekan nanti. Jumlah wisatawan akan naik baik yang menuju ke kawasan embung maupun ke Gunung Api Purba.

Dirinya menyebutkan, hingga sore hari jumlah kunjungan sesuai yang tercatat pada pos retribusi ada 53 pengunjung. 14 pengunjung ke Embung Nglanggeran dan 39 pengunjung ke Gunung Api Purba.

“Jika pengunjung naik saat akhir pekan kami batasi maksimal sebanyak 400 hingga 500 kunjungan dalam sehari,” kata Heru Purwanto.

Besaran jumlah angka maksimal kunjungan tersebut berdasarkan pada pertimbangan luas kawasan hingga situasi jalur wisata di kawasan Nglanggeran.

“Jika pengunjung yang masuk memenuhi batas maksimal akan kami tutup. Pengunjung baru akan diperbolehkan masuk setelah pengunjung sbelumnya ada yang keluar,” imbuh Heru.

Sementara itu, dua kawasan pantai, Baron dan Kukup yang juga dibuka untuk pertama kali dikunjungi wisatawan hingga ribuan. “Ada 1.000-an yang masuk,” kata Sekretaris SAR Satlinmas wilayah II Gunungkidul, Sursdiyanto.

Pihaknya bersiaga memantu wisatawan yang datang agar tetap mentaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Hary Sukmono mengungkapkan, ujicoba 4 destinasi wisata; Baron, Kukup, Gua Kali Suci dan Gunung Api Purba Nglanggeran akan berlangsung hingga 30 Juni 2020 mendatang.

“Untuk Baron dan Kukup Maksimal 7.000 wisatawan,” jelas dia.

Dalam kesempatan berbeda, Ketua Pokdarwis Baron Indah, Suwarji telah menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi anggota yang memiliki usaha jasa wisata di kawasan Baron.

Misalnya saja, pedangang harus dalam keadaan sehat, wajib menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun, menyediakan hand sanitizer, mengatur tempat duduk bagi warung makan dengan tujuan menjaga jarak, serta meminimalisir terjadinya kerumuman. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar