Tinggalkan Istri Yang Hamil Muda, Korban Laka Sungai Meninggal Karena Tenggelam

oleh -
oleh
Warga berkerumun di depan rumah duka sesaat setelah korban dievakuasi dari lokasi ditemukan. (KH/ Edi Padmo)
iklan dprd

PANGGANG, (KH),— Korban kecelakaan sungai di wilayah Kapanewon Panggang yang terjadi semalam, pagi ini Selasa (9/2/2021) sekitar pukul 09.00 WIB berhasil ditemukan. Korban diketahui bernama Abdul Aziz Fendiawan (23), warga Padukuhan Pacar I, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang. Korban ditemukan di Kedung Dondong, dalam keadaan meninggal dunia tersangkut di rumput gelagah pinggir sungai.

Warga, relawan dan Tim SAR gabungan sudah sejak semalam berusaha mencari keberadaan korban. “Ada sekitar 40 personel gabungan SAR DIY, ICG , Basarnas, Senkom, Ampi, Save Rescue, SAR Linmas,  dan banyak warga masyarakat yang ikut dalam proses pencarian,” tutur Anis, anggota Basarnas.

“Ditemukan sekitar 4 kilometer dari lokasi kejadian atau tempat korban mencebur ke sungai di wilayah Paliyan, lantas ditemukan di wilayah Panggang,” lanjut Anis.

Seperti dalam pemberitaan sebelumnya, Korban, Aziz kemarin, Senin (8/2/2021), bersama temannya Iksan akan kembali ke  rumah usai mencari belalang sejak siang. Saat akan menyeberang, kondisi sungai sedang banjir. Sedangkan untuk menyeberang melewati jembatan harus berjalan memutar sejauh sekitar 1 Kilometer. Mereka kemudian memutuskan untuk menyeberang. Nahas bagi Aziz, dia terseret arus sungai dan hilang. Iksan yang berhasil menyeberang segera mencari pertolongan kepada warga.

iklan golkar idul fitri 2024

Dari hasil pemeriksaan jenazah, tim Medis Puskesmas Panggang 1 menyatakan kesimpulan bahwa Aziz meninggal dunia karena tenggelam.

“Di jenazah terdapat beberapa luka, diantaranya di pelipis kanan dan kiri, serta di bawah mata kiri diduga kuat karena terbentur batu,” tutur Heri.

Damar (35), saudara korban menuturkan, Aziz belum lama menikah dan sekarang istrinya sedang dalam posisi hamil 5 bulan.

“Aziz dan Iksan adalah keponakan saya, istri Azi sekarang sedang hamil 5 bulan, kalau ibu korban sekarang berada di Bali, bapak korban berada di rumah,” tutur Damar.

Damar menyatakan bahwa kesehariannya Aziz bekerja serabutan, diantaranya bekerja sebagai buruh bangunan.

“Kalau sepi, tidak ada pekerjaan, Aziz mencari belalang, di samping untuk konsumsi sendiri, kalau laku ya dijual. Keadaan ekonomi lesu seperti ini apa saja dikerjakan untuk mencari nafkah,” pungkas Damar. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar