SEMANU, kabarhandayani – Pada perkembangan modern ini pemuda dianggap paling rentan terhadap penyalahgunaan Narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (Narkoba). Dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba sepuluh pemuda kader anti Narkoba Gunungkidul keliling membangun jejaring pemuda anti Narkoba dengan komunitas atau organisasi pemuda lain.
\r\n
Pada 22-24 April 2014 lalu sepuluh pemuda dari Gunungkidul mengikuti pelatihan penyuluhan kader pemuda anti Narkoba di Youth Center Sleman bersama 40 pemuda perwakilan kabupaten/kota se Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Balai Pemuda dan Olahraga DIY bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
\r\n
Gemma Hanggarsih Tiftazani koordinator perwakilan pemuda dari Gunungkidul menjelaskan, sepuluh pemuda yang dikirim untuk menjadi kader anti Narkoba Gunungkidul 5 pemuda berasal kecamatan Wonosari dan 5 Pemuda bersal dari Kecamatan Saptosari. Kesepuluh pemuda tersebut berasal dari perwakilan karang taruna unit.
Gemma Menambahkan Kesepuluh pemuda yang berasal dari Gunungkidul setelah mengikuti pelatihan, kemudian turun ke lapangan dengan menularkan informasi soal bahaya Narkoba. Setiap 1 kader melakukan kegiatan sosialisasi atau merekrut 10 kader baru.
“Sistemnya kaya MLM (Multi Level Marketing), jadi setelah kita dibekali ilmu kemudian kita turun ke kelompok-kelompok pemuda mencari kader baru 1 orang ditugasi untuk mencari 10 orang. Harapannya dengan sistem seperti ini pencegahan penyalahgunaan Narkoba dapat disebarluaskan oleh kader-kader yang sudah kita bekali,” ungkap Gemma disela kegiatan sosialisasi kader anti Narkoba di Padukuhan Sambirejo, Semanu Sabtu malam (10/5/2014).
Lanjut Gemma, pelaksanaan di Karang Taruna Sambirejo, Semanu juga melibatkan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Gunungkidul, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul dan Napza Krisis Center Yogyakarta.
Pada kegiatan sosialisasi kader anti Narkoba di Karang Taruna Sambirejo hadir sebagai narasumber Purwo Yunianto dari Dinas Kesehatan Gunungkidul. Purwo menjelaskan tentang jenis-jenis Narkoba, efek dan dampak dari penyalahgunaan Narkoba.
“Dampak dari penyalahgunaan Narkoba berhubungan erat dengan dampak fisik, psikis dan sosial. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikis berupa keinginan yang kuat untuk mengkonsumsi Narkoba. Gejata fisik dan psikis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif,” jelas Purwo.
Selain itu hadir juga Amri dari Napza Krisis Center Yogyakarta, Amri menjelaskan tentang hubungan erat antara penyalahgunaan Narkoba yang berdampak terhadap terjangkitnya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) bagi penggunanya.
“Kebanyakan yang terserang virus HIV adalah pemakai narkoba, jadi jangan pernah mencoba untuk memakai Narkoba,” tegas Amri.
Karena antusiasnya peserta kegiatan sosialisasi untuk kader anti narkoba berlangsung hingga pukul 23.00 WIB.
Penulis: Mutiya, Editor: Hery