Tebing JJLS Hijau jadi Lokasi Favorit Berfoto, Apasih itu Sebenarnya?

oleh -8255 Dilihat
oleh
Jjls
Dua remaja sedang asyik foto di tebing JJLS yang hijau. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Pembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) yang melintasi Kabupaten Gunungkidul belum sepenuhnya selesai. Namun beberapa ruas yang ada di Kapanewon Tanjungsari dan Tepus banyak diserbu warga dijadikan spot berfoto.

Tak hanya berfoto, banyak diantaranya masyarakat utamanya kawula muda yang datang mengambil video untuk dijadikan reels atau konten video pendek di media sosial.

Beberapa tebing JJLS yang berwarna hijau pun viral. Sebab, tebing yang terbelah jalan itu nampak indah dalam bingkai foto. Pun saat jadi konten video, jadi sangat memikat sehingga mengundang viewer serta follower.

Seperti dilakukan dua remaja Devi Rizki Puspitasari dan Mirta Wahyu Retna Sukmaningsih pada Sabtu (7/1/2023) lalu. Remaja berteman asal Saptosari ini datang ke ruas JJLS di Kapanewon Tepus untuk mengambil foto dan video di kawasan tebing hijau. Selain gantian berfoto, mereka sesekali wefie.

“Tahu dari konten Tiktok lalu kepingin ke sini,” kata Devi.

“Saya sudah dua kali ini,” timpal Mirta.

Sobat KH, sebenarnya, tebing yang dibungkus sehingga nampak hijau itu bukan disengaja untuk urusan nilai estetik semata. Akan tetapi ada alasan lain yang bersinggungan dengan keamanan dan kelestarian.

Seorang petugas perawat tanaman yang di lereng tebing, Purwanto menuturkan, tebing hijau itu dinamakan Geomat.

Geomat memamg banyak dijumpai di kawasan lereng dan perbukitan yang dilalui jalan raya. Material kombinasi Geomat dan kawat bronjong lalu ditambah vegetasi sengaja digunakan untuk menutupi lereng.

Jjls
Purwanto sedang menyiram tanaman Kara Benguk di lereng tebing JJLS. (KH/ Kandar)

“Tutupan vegetasinya pakai tanaman merambat berupa Kara Benguk (Mucuna Pruriens). Geomat atau Erosion Control Matting ini merupakan salah satu jenis material geosintetik untuk konservasi tanah. Fungsi Geomat yaitu untuk mengendalikan erosi dan melindungi lereng perbukitan,” terang Purwanto.

Saat ditemui ia sedang menyiram tanaman Kara Benguk. Ia bertugas merawat 5 titik tebing JJLS di Tanjungsari-Tepus yang diberi Geomat.

“Yang paling panjang dan tinggi di STA 600, Belakangan kerap dijadikan lokasi foto serta mengambil video,” sambungnya.

Perawatan penyiraman ia lakukan setiap hari, pagi dan sore. Tujuannya agar mempererat struktur batuan dan tanah agar tidak erosi.

Lebih jauh disampaikan, Geomat mampu menstabilkan permukaan tanah sehingga menjaga dan menahan dari potensi erosi. Dengan material yang kokoh untuk sistem perakaran tumbuhan, keberadaan erosion control matting juga membantu tanaman tumbuh dengan baik.

Tak hanya itu, erosion control matting umumnya digunakan untuk perlindungan lereng perbukitan dan jalan tol sebagai material penutup rumput, dan untuk pemerataan distribusi benih di lereng oleh angin.

“Nanti kalau sudah tumbuh, keluar biji akan regenerasi sendiri, kalau ada yang mati nanti ada yang tumbuh lagi,” tutur Purwanto.

Erosion Control Matting, ia jelaskan lagi, punya beberapa kelebihan. Selain fungsi sebagai pengendali erosi lereng, beberapa kelebihan serta fungsinya diantaranya untuk mencegah kerusahakan permukaan lereng oleh cuaca sebelum tumbuhnya benih vegetasi.

“Geomat ini menggantikan beton, batu, shotcrete sebagai pelindung erosi pada lereng. Dapat mengurangi biaya konstruksi jika dibandingkan dengan lereng beton. Tahan terhadap bahan kimia, ramah lingkungan dan tahan terhadap sinar ultraviolet,” tukasnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar