
GIRISUBO, (kh) — Tarsi (46) warga Jeruk Wudel sampai saat ini masih menekuni pekerjaannya sebagai pembuat tikar dari bahan mendong. Tikar mendong saat ini sudah jarang ditemui tersingkir oleh tikar yang terbuat dari plastik atau spon tipis yang lebih bermotif. Tikar mendong laku terjual ketika mendapat pesanan untuk acara sunatan dan pernikahan karena tikar digunakan sebagai syarat ritual.
Tarsi mendapat bahan baku berupa mendong dari daerah Praci. Untuk menuju praci Tarsi harus naik ojek pulang pergi 25 ribu, karena tidak ada angkutan umum yang menuju Praci. Satu ikat mendong dibeli dengan harga 16 ribu. Selain mendong, tarsi juga harus membeli teres sebagai pewarna mendong, agar bisa dibikin motif saat menganyam.
Proses pembuatan tikar mendong memakan waktu antara tiga atau empat hari untuk ukuran 2 meter kali 3 meter. Untuk mendapatkan motif warna warni mendong direbus dulu. Warna yang sering digunakan merah dan hijau. Mendong direbus sekitar 15-20 menit, kemudian ditiriskan dan dijemur hingga kering. Mendong berwarna warni digunakan untuk membuat motif dalam tikar mendong.
Harga jual tikar mendong milik Tarsi untuk ukuran 2 meter kali 3 meter berkisar Rp. 50.000. Tarsi hanya membuat tikar mendong, ketika mendapat pesanan untuk hajatan. Peminat tikar mendong saat ini sepi. Tarsi mendapat untung banyak saat musim di mana banyak orang menikah. (Rado)