Talud Sepanjang 25 Meter Longsor, Membahayakan Rumah Warga di Patuk

oleh -
oleh
talud longsor
Talud di Patuk longsor. (Istimewa)
iklan dprd

PATUK, (KH),– Akibat hujan deras, sebuah talud dengan panjang 25 Meter dan Tinggi 15 Meter di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul longsor. Musibah terjadi hari Rabu (7/4/2021) kemarin, sekitar pukul 13.00WIB.

Diketahui talud yang longsor merupakan milik Supriyadi (43) warga Karang, Kalurahan Nglegi, Kapanewon Patuk.

Longsoran tanah membahayakan rumah milik warga setempat bernama Widodo (46). Sebab, rumah Widodo posisinya tepat berada di bawah material longsoran.

Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto menerangkan, longsor terjadi akibat curah hujan yang cukup lebat di Kapanewon Patuk. Air dari hujan dengan intensitas tinggi mengikis talud sehingga membuatnya longsor.

iklan golkar idul fitri 2024

“Sebelum longsor, keadaan talud sudah ada yang retak di sejumlah bagian, sehingga terisi air hujan,” ujar Iptu Suryanto, Kamis (08/04/2021).

Suryanto menambahkan, beruntung material longsoran talud tidak mengenai rumah rumah Widodo. Material longsor yang runtuh menutup atau menimbun halaman rumah milik Widodo.

“Untuk antisipasi longsor susulan, warga setempat dibantu dengan anggota TNI dan Polri lantas menutup bekas longsor dengan menggunakan terpal,” lanjutnya.

Untuk mengevakuasi material longsor yang kemarin belum selesai, rencananya akan diselesaikan pada siang ini.

“Kerugian ditaksir mencapai 30 Juta Rupiah, beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini,” pungkas Suryanto.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki menyatakan agar masyarakat selalu waspada dengan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.

“Kendati Siklon Tropis Seroja tak melewati Pulau Jawa namun harus tetap waspada,” imabunya.

Pihaknya mengaku selalu melakukan update prakiraan cuaca dari BMKG kemudian membagikan info cuaca tersebut kepada masyarakat.

“Kami menginfo melalui FPRB agar masyarakat selalu waspada. Informasi harapannya menjadi rujukan untuk antisipasi,” pungkas Edy. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar