Swadaya Puluhan Juta Kelola Sampah Indrayanti

oleh -2003 Dilihat
oleh

TEPUS, kabarhandayani.— Keindahan dan kebersihan Pantai Pulang Sawal atau yang lebih akrab disapa Pantai Indrayanti ternyata harus ditebus dengan biaya yang tidak sedikit.
Bahkan, sungguh mencengangkan biaya yang dikeluarkan pengelola Pantai Pulang Sawal dalam mengelola sampah ini. Tak tanggung-tanggung, dana yang dikucurkan untuk mengelola sampah mencapai hampir Rp 30 juta/ bulan.
Suheri, Sekretaris Kompak (Komunitas Oesaha Masyarakat Pantai Kawasan Indrayanti) menyebutkan, dana tersebut dibiayai secara swadaya oleh para pelaku usaha di kawasan Pantai Indrayanti sebanyak 163 orang. Keseluruhan biaya dipergunakan untuk membayar pekerja, armada pengangkut, dan penyewaan tempat pembuangan akhir.
Sampah yang telah dikumpulkan oleh sejumlah pekerja kemudian diangkut oleh armada dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang mereka sewa. TPA ini terletak di Padukuhan Klumpit, Desa Tepus di atas tanah milik Sorejo.
“Biaya tiap hari untuk pengelolaan sampah di pantai ini mencapai Rp 920 ribu. Selama sebulan ya hampir mencapai Rp 30 juta,” jelas Suheri, Jumat (1/7/2014).
Dalam menangani sampah, lanjut Heri, sebenarnya berharap adanya campur tangan pemerintah daerah. Setidaknya pemerintah bisa menangani masalah truk armada serta penanganan masalah TPA.
“Selama ini kami menangani sendiri, truk sampah dari Pemda tidak mengambil sampai di sini (Pantai Indrayanti),” lanjutnya.
Saryanto, Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul seakan tak percaya mendengar besarannya biaya untuk penanganan sampah di pantai ini. Ia menduga, sejumlah uang itu untuk membiayai sampah-sampah di beberapa lokasi usaha yang dikelola secara pribadi, “Wah, mana mungkin sebesar itu untuk biaya sebulan ya,” herannya.
Namun ke depannya, Saryanto akan berusaha memediasi agar pengelolaan sampah di jajaran pantai Gunungkidul dapat merata. Ia juga mengapresiasi tentang perkembangan Pantai Pulang Sawal yang selama beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang cukup pesat. (Maryanto/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar