Sutrisna-Ardi Gelar Kampanye Tatap Muka Terbanyak Versi Bawaslu

oleh -1636 Dilihat
oleh
Calon bupati dan wakil bupati no urut 1 dalam Pilkada Gunungkidul 2020, Sutrisna Wibawa - Mahmud Ardi Widanto. (ist)

WONOSARI, (KH),– Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu), Rabu (04/11/2020) merilis mengumumkan hasil pengawasan kampanye. Dalam hasil tersebut, tercatat bahwa pasangan calon bupati dan wakil bupati no urut 1, Profesor Sutrisna Wibawa dan Mahmud Ardi Widanto menggelar kampanye tatap muka terbanyak diantara calon lainnya. Jumlah pertemuan tatap muka baik yang dihadiri langsung Sutrisna-Ardi maupun tim pemenangan yaitu sejumlah 139 pertemuan.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibanding calon lainnya. Diantaranya Calon Nomor Urut 2 sejumlah 54 pertemuan, Calon Nomor Urut 3 sejumlah 51 pertemuan, dan Calon Nomor Urut 4 sejumlah 33 pertemuan.

Menanggapi data tersebut, Calon Bupati Gunungkidul, Profesor Sutrisna Wibawa mengatakan bahwa pihaknya bersama tim memang menjadikan tatap muka sebagai agenda prioritas.

“Dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, kampanye tatap muka bisa jadi sarana efektif untuk mengenalkan diri dan program. Sekaligus menjaring masukan dari masyarakat,” kata Sutrisna Wibawa disela Deklarasi Kepatuhan Protokol Kesehatan di Bangsal Sewoko Projo, Rabu (04/11/2020).

Menurutnya, pasangan Sutrisna-Ardi konsisten blusukan untuk mengenalkan Harapan Baru Gunungkidul Maju. Bertemu masyarakat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat, pihaknya dapat mengenalkan diri, sekaligus menyambung silaturahim serta menjaring masukan dari masyarakat.

Ditambahkan, setiap kampanye tatap muka pihaknya memastikan melaksanakan protokol kesehatan diantaranya membatasi peserta pertemuan sebanyak 50 orang sesuai aturan KPU, menyediakan alat cuci tangan di lokasi kampanye tatap muka, dan menghimbau setiap peserta memakai masker sert menjaga jarak.

Pertemuan dengan jumlah kecil, menurut Sutrisna, juga mendukung komunikasi yang lebih efektif dan cair antara pihaknya bersama masyarakat.

“Misalnya tanya jawab bisa mencapai 10 orang. Dari peserta kampanye tatap muka dapat kita dengarkan dan tangkap aspirasinya. Interaksi yang terbangun menjadi makin hangat lewat kelompok-kelompok kecil,” tukasnya. [Kandar/Adv]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar