WONOSARI, (KH),– Gadis berusia 22 tahun, CSAM meregang nyawa Rabu (12/5/2021) malam. Ia ditemukan ibunya meninggal dunia bunuh diri dengan cara gantung diri.
Kapolsek Wonosari, Kompol Mugiman mengatakan, korban warga Kapanewon Wonosari tersebut masih berstatus sebagai pelajar.
“Ditinggal ibunya pergi ke masjid. Saat pulang mendapati rumah dalam keadaan terkunci. Sementara lampu rumah juga mati,” terang kapolsek.
Sebelumnya, ibu korban sudah merasa tidak enak ketika hendak pergi ke masjid. Setiba di rumah melihat pintu terkunci, si ibu lantas meminta tetangga supaya bisa masuk.
Usai berhasil masuk melalui jendela yang dicongkel, si ibu mendapati anak gadisnya gantung diri.
Warga lantas melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah kalurahan, Polsek serta pihak medis.
“Murni gantung diri, tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” imbuh kapolsek.
Dari penelusuran yang dilakukan, korban baru saja putus hubungan dengan pacarnya. Lelaki yang pernah menjalin asmara dengan korban hendak menikah dengan perempuan lain. Pihak berwajib menduga hal tersebut menjadi pencetus tindakan bunuh diri. (Kandar)
***
Catatan Redaksi:
- Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya.
- Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
- Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.