PLAYEN, (KH),– Nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk SMA, SMK dan MA keluar. Tentunya menjadi kabar yang sangat dinanti seluruh pelajar pada jenjang tersebut. Tak terkecuali pelajar SMKN 1 Wonosari, Virdiana Inggried Marwanti (18).
Ditemui dikediamannya, di Padukuhan Bandung, Desa Bandung, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Inggried sempat mengaku kaget saat namanya disebut-sebut sebagai peraih nilai tertinggi UNBK SMK se DIY. Saat daftar nilai ia terima di WA group barulah dirinya mempercayainya.
Disinggung mengenai seperti apa metode belajar sehingga mengantarkannya menjadi pelajar berprestasi, putri pasangan Sukarno (52) dan Purwanti (50) ini mengaku tak memiliki cara khusus dalam belajar.
“Caranya ya setiap malam rutin selalu belajar antara 15 hingga 30 menit,” terang remaja kelahiran 22 Desember 2000 ini, Jum’at, (10/5/2019).
Durasi belajar akan bertambah lama jika dirinya memiliki Pekerjaan Rumah (PR). Lantas, apabila ketika dalam belajar ia menemui materi yang sulit tidak malu-malu dirinya akan bertanya kepada temannya.
Jika jawaban yang diinginkan belum juga didapat. Maka dirinya akan berusaha mencari kesempatan untuk bertanya kepada guru pengampu.
Lebih jauh disampaikan, di luar jam sekolah bungsu dari dua bersaudara ini mengaku tak banyak menghabiskan waktu untuk bemain. Dirinya lebih banyak membantu orang tua membersihkan rumah atau mengikuti kegiatan keagamaan di Gereja.
Dirinya menyebutkan, total nilai UNBK yang ia dapat yakni 384. Rinciannya, untuk mapel Bahasa Inggris 98, Bahasa Indonesia 96, Matematika 97,5, dan kompetensi keahlian memperoleh nilai 92,5.
Belakangan dirinya dinyatakan lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di UNY pada jurusan akuntansi murni. “Nanti juga akan mencoba seleksi di STAN,” timpal dia.
Sebagaimana bidang yang ia sukai, Inggried memiliki cita-cita yang linier dengan pilihan jurusan saat kuliah, yakni bekerja dibidang keuangan, menjadi akuntan atau pegawai perpajakan.
Dalam kesempatan yang sama, ibunda Inggried, mengaku selalu memberikan dukungan belajar terbaik bagi buah hatinya. Purwanti meminta agar anaknya belajar sesuai kemauan. Sedikitpun dirinya tak pernah memaksa agar anaknya menghabiskan hari-hari bergelut dengan buku dan materi sekolah.
“Saya minta tetap jaga kondisi. Kalau capek saya minta istirahat. Pokoknya yang penting jaga kondisi kesehatan,” ujar ibu rumah tangga ini. Dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah mendampingi Inggried daripada suaminya. Sebab, suaminya, Sukarno lebih banyak berada di tempat kerja di salah satu bengkel di Yogyakarta.
Terpisah, Kepala SMKN 1 Wonosari, Dra Susiyanti M.Pd., menilai, bahwa Inggried merupakan murid yang cerdas dan berkompeten serta berprestasi baik akademik maupun non akademik.