GUNUNGKIDUL, (KH),— Endah Subekti Kuntariningsih kembali mencuri perhatian publik. Di tengah kesibukannya sebagai politisi yang mencalonkan diri sebagai Bupati Gunungkidul, ia baru saja menyelesaikan sidang tesis dalam program Magister Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Senin (9/12/2024).
Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen Endah terhadap pendidikan, meski jadwalnya dipenuhi kegiatan politik. Endah, yang lahir pada 23 Maret 1976, merupakan sosok perempuan yang dikenal memiliki semangat belajar tinggi. Keputusannya menempuh pendidikan S2 di bidang pertanian bukan tanpa alasan. Ia ingin menambah wawasan dan kemampuan dalam memahami sektor pertanian, salah satu sektor unggulan Gunungkidul.
Baginya, ilmu ini akan menjadi bekal untuk mewujudkan kebijakan berbasis pengetahuan, khususnya setelah ia terpilih menjadi pemimpin kabupaten kelahirannya.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Saya ingin setiap keputusan yang saya ambil ke depan memiliki dasar pengetahuan yang kuat,” ujar Endah dengan senyum penuh keyakinan.
Sebagai Ketua DPRD Gunungkidul periode 2019-2024, Endah memiliki jadwal yang padat. Apalagi, setelah masa tugasnya selesai, ia semakin sibuk mempersiapkan diri sebagai calon bupati. Namun, ia berhasil menjalani peran ganda tersebut tanpa melupakan pendidikan.
“Semua ini adalah tentang prioritas dan manajemen waktu,” ungkapnya.
Setiap akhir pekan dan waktu senggang, ia gunakan untuk mengikuti kuliah, menyelesaikan tugas-tugas, membaca literatur, dan menulis tesis. Dukungan dari keluarga, terutama kedua anaknya, menjadi salah satu kunci keberhasilannya.
Endah percaya bahwa perempuan harus terus belajar, apapun profesinya. Pendidikan, menurutnya, bukan hanya untuk meningkatkan kualitas diri tetapi juga untuk memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.
“Perempuan yang terdidik akan membawa perubahan besar, baik di keluarga maupun masyarakat,” katanya.
Dengan gelar Magister Pertanian yang akan disandangnya setelah wisuda, Endah berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam meningkatkan produktivitas pertanian Gunungkidul. Ia memimpikan pengelolaan sektor pertanian yang modern, berbasis teknologi, dan ramah lingkungan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Endah mengaku ingin menjadi inspirasi banyak perempuan dan generasi muda. Ia menunjukkan bahwa pendidikan bukanlah hambatan meski dihadapkan pada tanggung jawab besar.
“Belajar itu tidak mengenal batas usia atau profesi. Selama ada keinginan, selalu ada jalan. Saya senaniasa berusaha membawa perubahan, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat Gunungkidul.” tutupnya. (Kandar)