WONOSARI, (KH)— Sangat terasa, penurunan jumlah siswa jenjang SMA/ SMK yang bersekolah di ibu kota kabupaten sekitar empat tahun terakhir. Hal ini sangat dirasakan terutama oleh sekolah berstatus swasta.
Seperti yang diungkapkan Sekertaris Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMK 45 Wonosari, Hanifah Irmawati, hal ini disebabkan semakin membesarnya sekolah negeri di pinggiran. Sehingga kantong-kantong daerah yang sebelumnya menjadi sumber/ asal siswa tidak ada lagi.
“Tahun ini kita memiliki daya tampung 224 siswa untuk jurusan Teknik Gambar Bangunan, Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ),” kata Hanifah, Jumat, (24/6/2016).
Menurut dia, dari jumlah kuota tersebut sulit terpenuhi, bahkan saat ini untuk mendapat 150-an siswa saja dinilai tidak mudah. Sebagai contoh, salah satu jurusan yang sebelumnya mampu mencapai hingga lima kelas sekarang tinggal tiga kelas saja.
Beberapa sekolah pinggiran yang dianggap berkembang cukup pesat diantaranya, SMK N 1 Saptosari, SMK N 1 Ponjong, dan SMK N 1 Purwosari. Keberadaan sekolah tersebut tak hanya menarik siswa dari lingkup kecamatan sekolah berada, tetapi juga dari tetangga kecamatan terdekat, misalnya siswa dari Paliyan memilih masuk ke SMK N 1 Saptosari.
Untuk menarik siswa, lanjut Hanifah, SMK 45 menyediakan beberapa fasilitas kemudahan, diantaranya membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu selama tiga tahun, serta siswa dengan prestasi olahraga menonjol.
“Kita juga akan buka PPDB lebih lama, penutupan dan pengumuman hingga tanggal 29 Juni nanti,” ujarnya. Pendaftar sementara, hingga Jumat, (24/6) siang tercatat ada 75 siswa mendaftar. (Kandar)