PLAYEN, (KH),– Ribuan sobat ambyar, sebutan fans Didi Kempot, dari berbagai penjuru Gunungkidul memadati Lapangan Ngawu, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Senin, (30/9/2019) malam.
Konser musik lelaki yang belakangan akrab disebut Bapak Patah Hati itu tak disia-siakan khalayak baik tua maupun muda. Penonton larut, kompak ikut melantunkan lagu-lagu bernuansa kesedihan yang dibawakan lelaki gondrong pemilik nama asli Didi Prasetyo.
Kehadirannya ke Gunungkidul untuk kesekian kalinya ini atas undangan Dr. Ir. Wahyu Purwanto. Bagi dia, Didi Kempot merupakan sosok penyanyi yang berhasil turut melestarikan lagu jawa. Bahkan belakangan ini mampu mempengaruhi kawula muda atau millenial turut menyukai karya-karyanya.
“Sehingga momentum ini menjadi saat yang tepat untuk mengembangkannya lebih jauh,” ujar Wahyu. Konser dipersembahkan bagi kawula muda dan tentunya bagi semua kelompok umur yang suka lagu Jawa terutama pada karya adik dari Mamiek Sri Mulat ini.
Apa yang dikatakan Wahyu, merupakan harapan Lord Didi, sebutan lain Didi Kempot. Konsisten berkarya mencipta lagu selama 30 tahun salah satunya tak lain bertujuan agar lagu Jawa menjadi genre musik pilihan anak muda.
“Bagi saya ini keberhasilan, tak hanya bapak-bapak atau anak muda di kampung, sekarang millennial di sekolah dan kampus-kampus turut menerima kehadiran Lagu Jawa dan mengundang kami untuk menyanyi,” ujar Didi.
Bertambahnya kempoters secara signifikan, praktis membuat jadwal manggungnya padat. “Kami bangga dan bersyukur dengan pencapaian ini, sebulan terakhir jadwal manggung full,” tukas dia.
Dalam kesempatan konser, lagu-lagu beken miliknya disambut histeria oleh sad boys dan sad girls, semacam Banyu Langit, Suket Teki, Pamer Bojo dan lain-lain. (Kandar)