Libur akhir Tahun, Paket Wisata Alam dan Edukasi Desa Wisata Katongan Layak Dicoba

oleh -3801 Dilihat
oleh
Katongan
Peserta Fam Tour Desa Wisata Katongan menikmati madu klanceng. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Paket wisata Desa Wisata Katongan yang dibuka kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, DIY layak dijadikan pilihan untuk mengisi libur natal dan tahun baru.

Desa Wisata Katongan memiliki paket wisata yang komplit. Mulai dari wisata alam, petualangan menggunakan mobil jeep, dan wisata edukasi. Guna mempromosikannya Kalurahan Katongan menggelar Fam Tour yang diikuti berbagai instansi pemerintah, lembaga layanan keuangan, institusi Pendidikan, hingga berbagai asosiasi pariwisata.

Kamituwa Kalurahan Katongan, Wawan Gunarjo menyampaikan, wisata edukasi yang pertama berupa budidaya lebah madu klanceng. Wisatawan yang berkunjung memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana beternak lebah madu jenis klanceng atau Trigona Spp.

“Tak hanya itu, wisatawan yang datang bisa secara langsung menikmati hasil panen madu yang masih segar. Bahkan caranya unik, yakni mengisap langsung dari sarang lebah,” tutur Wawan, Rabu (6/12/2023).

Rombongan yang mengikuti kegiatan Fam Tour yang terselenggara hari ini, diajak melihat secara langsung budidaya lebah madu Klanceng milik Sugeng Apriyanto. Budidaya lebah yang akrab disebut Lanceng ini telah menjadi salah satu sumber mata pencarian warga untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

Kini sudah ada puluhan kepala keluarga yang mengembangkan budidaya lebah tersebut. Di tempatnya Sugeng, ada 5000-an koloni yang dipelihara.

Katongan
Peserta Fam Tour berfoto bersama di Destinasi Wisata Punthuk Kepuh. (KH/ Kandar)

Bergeser dari peternak madu Klanceng, menggunakan mobil berspesifikasi untuk segala medan, rombongan diajak melihat budidaya dan pengolahan Aloevera atau Lidah Buaya. Selama perjalanan, peserta diajak melintasi bukit dan pemukiman warga.

Budidaya Aloevera di Kalurahan Katongan telah dirintis sekitar 2014/ 2015. Salah satu pelopornya ialah Alan Efendhi. Mulanya ia mengawali usaha dengan menanam tanaman Aloevera. Setelahnya ia mencoba mengolahnya. Salah satu hasil olahan yang kini laris di berbagai kota yakni minuman cup berbahan Lidah Buaya atau Nata De Aloevera.

Destinasi Wisata yang Menambah Wawasan Sembari Mengisi Libur

Karena tingginya permintaan, warga di sekitar Alan lantas terlibat dalam pembudidayaan hingga pengolahan. Cukup banyak warga yang terserap menjadi petani pembudidaya hingga pengolahan.

Adapun pengembangannya, tak hanya menjadi minuman segar nan sehat, Aloevera juga diolah menjadi keripik.

Peserta Fam Tour yang turut serta pun memuji kesegaran minuman Aloevera buatan masyarakat di Padukuhan Jeruk Legi. Tak sebatas menikmati hasil olahan, peserta Fam Tour juga melihat langsung proses pembuatan minuman. Tak ketinggalan, mereka juga menyimak informasi mengenai cara membudidayakannya.

Adapun titik terakhir yang dikunjungi peserta Fam Tour berupa destinasi wisata Punthuk Kepuh. Kawasan ini merupakan lereng dan puncak bukit yang memiliki panorama indah di sebelah utara. Sementara ke arah barat, saat sore wisatawan dapat menyaksikan sunset yang menawan.

Kawasan ini telah dilengkapi fasilitas yang memadai. Ada aula pertemuan, gazebo, spot foto, kamar mandi, hingga glamping. Karena itu, mengambil layanan jasa paket wisata di sini saat libur tentu menghadirkan kesan memuaskan.

Katongan
Peserta Fam Tour Desa Wisata Katongan menaiki mobil jeep menuju lokasi wisata edukasi dan destinasi wisata alam. (KH/ Kandar)

Perwakilan Dinas Pariwisata DIY, Nuri Setiati saat ikut dalam kegiatan Fam Tour mengungkapkan, bahwa paket wisata Desa Wisata Katongan layak dijual ke wisatawan.

Keikutsertaannya pada Fam Tour kali ini juga merupakan bentuk fasilitasi pengembangan desa wisata yang didanai dari Dana Keistimewaan (Danais) DIY.

“50 peserta diantaranya dari asosiasi pariwisata kami ajak. Kegiatan ini menjadi upaya pengenalan ke publik secara luas,” terang Nuri.

Selain mengenalkan, pihaknya berharap desa wisata mendapat umpan balik berupa masukan dan saran guna pengembangan usaha jasa wisata agar lebih maju dan berkembang.

“Dampaknya sangat positif, beberapa pihak dari instisui Pendidikan dan lembaga keuangan bahkan menawarkan diri untuk terlibat dalam pendampingan,” papar Nuri. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar