Rumah Artistik Terkesan Angker Milik Ki Puger Ismoyo Ini Mau Dijual, Ada yang Mau Beli?

oleh -
Ki puger ismoyo
Bangunan 4 lantai milik Ki Puger Ismoyo yang berada di Wonosari, Gunungkidul. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Bangunan artistik berukuran besar di ruas Jalan Kyai Legi, Wonosari, Gunungkidul bikin banyak pengendara yang melintas penasaran. Desainnya eksentrik. Banyak patung. Namun, bangunan ini nampak tak terurus. Bangunan ini milik tokoh spiritual Ki Puger Ismoyo.

Bangunan serba berwarna gelap di timur ruas jalan yang akrab disebut Jalur Cinta ini banyak ditumbuhi rumput liar di bagian halaman. Nampak kumuh. Tak sedikit yang menyebut menyeramkan.

Banyak patung sebagai hiasan di bagian halaman hingga di tiap lantainya. Pada bagian gerbang, ujung samping kanan dan kiri terdapat dua patung gupala. Lantas di bagian tengah ada dua patung semar. Patung pemilik, yakni Ki Puger sedikit di belakang gerbang. Berdiri memakai pakaian serba hitam, di tengah di antara 2 naga melingkar.

Di dinding depan terpampang tulisan Padepokan Wahyuningrat Ki Puger Ismoyo. Tulisan itu tepat berada di bawah replika dua naga bermahkota yang saling membelakangi.

Ada pula patung ular, tokoh wayang, singa, serta patung mirip prajurit berdiri dan orang bersila. Bahkan terdapat pula tulisan Allah, Muhammad, serta logo Keraton Yogyakarta. Saking banyakmya patung, padepokan ini banyak disebut padepokan 1000 patung.

Putri Ki Puger, Esa Ayu Srikandi yang berhasil dihubungi baru-baru ini menyampaikan perihal keberadaan bangunan padepokan tersebut.

“Bangunan tersebut berdiri sekitar tahun 2011. Dulu rencananya didirikan untuk menerima tamu dari luar kota dan luar pulau,” jelasnya mengenai tujuan pendirian bangunan.

Ki puger ismoyo
Halaman padepokan Ki Puger Ismoyo ditumbuhi rumput liar. (KH/ Kandar)

Ki Puger sendiri memang hobi koleksi patung dan barang antik. Maka, tema seluruh bangunan miliknya seperti yang nampak ada di Gunungkidul ini.

Selain untuk menerima tamu, kawasan tersebut sedianya juga sebagai tempat penyelenggaraan berbagai acara padepokan.

Alasan pembangunan padepokan tersebut diantaranya juga karena padepokan di Pelem Gurih, Gamping tak punya tempat parkir mobil yang leluasa.

Dulu, lanjut Esa, padepokan ayahnya melayani pengobatan alternatif. Namun, kini tak aktif lagi.

Ki puger ismoyo
Patung Ki Puger Ismoyo. (KH/ Kandar)

Esa juga menjelaskan kenapa bangunan di Wonosari, Gunungkidul tersebut kosong alias tak ditempati lagi sejak lama.

“Papa sudah nggak aktif lagi. Usia makin sepuh dan kesehatan semakin menurun. Jadi memutuskan di rumah saja menikmati masa tua di Jogja bersama anak cucu,” paparnya.

Lebih jauh disampaikan, bagunan tersebut rencananya memang mau dijual. Dia pun yakin, hanya orang yang punya hobi sama yang kemudian berminat membelinya.

“Luas tanah sekitar 500 meter persegi. Bangunan 4 lantai, Papa buka harga Rp3,5 miliar,” tukas Esa. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar