WONOSARI, (KH),– Ruang isolasi untuk pasien COVID-19 di RSUD Wonosari selalu penuh belakangan ini. Informasi tersebut disampaikan Direktur RSUD Wonosari, dr Heru Sulistyowati, Jumat (25/6/2021) malam.
Namun demikian, meski kasus penularan naik signifikan, pihaknya tidak mampu menambah ruang isolasi lantaran tenaga di RSUD Wonosari banyak yang terkonfirmasi positif COVID-19. Adapun jumlah tenaga medis dan non medis yang dinyatakan positif COVID-19 mencapai 46 orang.
“Tenaga medis khususnya perawat ada 29, dokter umum 2, lalu 4 diantaranya petugas laboratorium. Sedangkan sisanya petugas penjaminan dan elektromedis,” rinci dr Heru.
Jangankan menambah ruang baru untuk isolasi pasien COVID-19, dengan banyaknya tenaga medis yang melakukan isolasi mandiri, pelayanan dirasakan sudah cukup terganggu.
Ditambahkan, penyediaan ruang baru butuh perawat atau tenaga khusus. Dengan banyaknya SDM yang positif maka penambahan ruang isolasi tak bisa dilakukan. Padahal sebelunya, pihaknya berencana menambah 12 ruang isolasi.
“Saat ini ruang isolasi tetap tersedia 50 kamar, tidak bisa tambah,” imbuh Dewi.
Kondisi tingginya tingkat Bed Occupancya Rate (BOR) atau keterisian ruang isolasi juga dirasakan rumah sakit swasta yang menjadi rujukan di Gunungkidul.
dr Heru mengungkapkan, tenaga RSUD tak melulu tertular di lingkup rumah sakit. Akan tetapi justru paparan banyak berasal dari lingkungan tempat tinggal.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty menyebutkan, akumulasi kasus COVID-19 di Gunungkidul per Jumat (25/6/2021) mencapai 5.301. Penambahan hari ini kembali tercatat menjadi rekor baru dengan total mencapai 242 pasien.
“Total pasien dalam perawatan mencapai 1.611. Kematian terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini tambah 10, sehingga totalnya menjadi 221,” terang Dewi. (Kandar)