Rencana Optimalisasi Potensi laut Selatan, Pengembangan Pelabuhan Terkubur Bersama Pencetusnya

oleh -2197 Dilihat
oleh
Grand design pembangunan Minapolitan Pelabuhan Sadeng semasa Alm. Bupati Sumpeno. foto: DKP

Kita, lanjut Agus, sifatnya hanya bisa usul, tetapi ketika ditanya balik dimana dokumen rancangannya, maka tidak bisa memunculkan, selain keterbatasan kemampuan dalam membuat rancangan, pertanyaan selanjutnya, kemana akan mencari lobi? lantas apabila mendatangkan konsultan itu jelas butuh biaya besar.

Informasi yang dia tahu, pada zaman Alm, Sumpeno, watu itu konsultan yang akan membawa investor.

“Apabila diajukan ke Pelindo misalnya, maka akan diminta Visibility study dari konsultan yang kredibel, maka ini butuh biaya besar,” lanjut Agus.

Harga pembuatan studi kelayakan juga menjadi pertimbangan pihak pendonor. Ia mencontohkan, seperti di Kepri RIAU harganya mencapai Rp. 500 juta untuk studi kelayakan pelabuhan besar itu.

Namun, apabila impian yang sempat muncul ini sampai terlaksana, dampaknya sangat menjanjikan. Menurut Agus, Tuhan memberikan kekayaan laut selatan memang sangat melimpah, “Seolah-olah di ciduk dengan kapal 50 GT beberapa kali trip saja tersedia,” ungkap Agus. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar