Rasa Khas Soto “Balai Desa Wonosari”

oleh -1434 Dilihat
oleh
Menu sajian "Soto Balai Desa Wonosari". KH/Edo.
Menu sajian “Soto Balai Desa Wonosari”. KH/Edo.

WONOSARI, (KH) – Nama warung kuliner ini memang unik, yaitu “Soto Balai Desa Wonosari”. Lokasi warung soto ini memang dekat dengan lokasi Balai Desa Wonosari, tepatnya berada di Jl Pramuka No.30 Padukuhan Pandansari Kecamatan Wonosari.

Niken (51), pemilik warung Soto Balai Desa Wonosari menceritakan, dulu sebelum berjualan Soto, ia pernah berjualan ikan bandeng presto.

“Awalnya pada tahun 1994, pertama kali berjualan bandeng presto. Tapi seiring berjalannya waktu saya dikasih resep oleh besan saya, dan akhirnya sampai sekarang berjualan soto,” jelasnya.

Niken menceritakan, dulu pertama kali membuat soto untuk pembeli pertamanya, tanpa rasa canggung ia selalu menanyakan rasa soto yang disajikan. “Bagaimana rasanya, kurang apa, dan lain-lainnya,” jelas Niken.

Kebiasaan rajin bertanya kepada pembeli tersebut alhasil membuahkan rasa soto yang khas nikmatnya, sehingga kini warung ini memiliki banyak pelanggan. “Butuh waktu untuk meyakinkan pembeli bahwa rasa sotonya benar-benar enak, “ ujarnya.

Terkait nama “Soto Balai Desa Wonosari”, menurut Niken berawal dari sebutan spontanitas para pembeli. Itu karena warung soto ini berada di depan Balai Desa Wonosari. Niken lebih lanjut menjelaskan, meski nama kedainya terkait dengan nama tempat pemerintahan desa, usaha yang dijalankan tersebut tidak terkait dengan usaha atau bisnis yang dijalankan pemerintah desa.

Soto Balai Desa Wonosari memiliki kombinasi bumbu dan kuah yang kental dan menggunakan daging ayam kampung yang segar. Harga satu porsi soto ini adalah Rp.8.000, -. Di kedai tersebt juga tersedia aneka lauk, seperti: kepala ayam, ati rempela, ceker, dan aneka gorengan.

Selain menjadi salah satu warung makanan favorit bagi masyarakat, warung tersebut juga banyak pelanggan dari kalangan pegawai kantoran di seputar Wonosari.

Dengan mengedepankan cita rasa, keramahan, dan selalu menerima masukan dari pembeli, kini warung soto ini sudah mempunyai pelanggan tetap. Warung soto ini mulai buka melayani pelanggan mulai pukul 06:00 WIB sampai dagangannya habis.

Niken mengakui, dalam sehari omset warungnya mencapai kurang lebih Rp.1.000.000, -. Dari berjualan soto ini Niken mampu membiayai pendidikan kedua anaknya sampai jenjang perguruan tinggi.

“Semoga pelanggannya bertambah, dan semoga dikenal di luar Gunungkidul juga,” pungkasnya penuh syukur. (Edo).

 

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar