KARANGMOJO, (KH) — Pondok Pesantren Al Hikmah Go Internasional. Mulai tahun ajaran 2016/2017 ini menerima santri dari Malaysia. Sebelumnya santri yang masuk ke PP Al Hikmah baru dari seluruh pulau yang ada di Indonesia saja.
“Jumlah santri yang masuk pada tahun ajaran 2016/2017 ada 195 santri, terdiri dari santri putra 95 dan antri putri 100, dan masih akan bertambah,” ucap KH Harun Al Rosyid Pimpinan PP Al Hikmah dalam acara penyerahan Santri Baru dari Wali Santri ke PP Al Hikmah Sumberjo Karangmojo, Ahad (17/07).
Wahyu Suhendri, Panitia Penerimaan Santri Baru menambahkan, masih dibuka lebar pendaftaran santri baru sampai bulan Agustus. Ia menerangkan, kepada orang tua santri yang jauh, dalam mengantar putra-putri menjadi santri di PP Al Hikmah disediakan penginapan agar wali santri bisa istirahat semalam, baru pagi harinya pulang rumahnya yang ada di luar Gunungkidul.
Ketua Yayasan Al Hikmah Prof Dr H Muhammad Chirzin MAg dalam acara penerimaan santri baru menegaskan, santri harus siap melaksanakan 10 kompetensi. “Kalau ingin menjadi Alumni PP Al Hikmah, sepuluh kompetensi meliputi mampu membaca Al Qur’an dengan fasih dan lancar, mampu menjadi khatib, menjadi imam shalat berjamaah, menjadi ustadz/ustadzah/guru ngaji, mampu berorganisasi, mampu beladiri pencak silat, mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris, mampu memahami pesan nash Al Qur’an dan Sunnah, mampu memberikan jawaban atas permasalahan aktual berdasarkan nash Al Qur’an dan Sunnah dan mampu bekerja untuk mendapatkan nafkah hidup,” tegas HM Chirzin. Dalam kesepampatan tersebut para santri baru dan wali santri menyatakan siap melaksanakan 10 kompetensi tersebut.
Wali santri baru yang diwakili Muhammad Khoirudin, berikrar menyerahkan putra-putrinya kepada pengurus PP Al Hikmah dengan ikhlas. Agar putra-putrinya menjadi santri yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Pimpinan PP Al Hikmah KH Harun Al Rosyid menyatakan menerima dengan tulus ikrar wali santri. Ia menambahkan, “Wali santri jangan khawatir dengan putra-putrinya yang ada di pondok. Kalau ada apa-apa pasti diberitahu.” (Sarwo)