GUNUNGKIDUL, (KH),– Dalam sepekan ini, jajaran kepolisian berhasil mengamankan belasan pelajar yang hendak melakukan aksi perang sarung di beberapa wilayah di Gunungkidul. Para pelajar ini kemudian digiring ke kantor Polsek untuk dilakukan pemeriksaan dan pembinaan.
Kasi Humas Polres Gunungkidul, AKP Suranto menjelaskan, pada Selasa (04/03/2025) lalu, Polsek Playen berhasil mengamankan 14 pelajar yang tengah berkumpul dan diduga hendak melakukan perang sarung di wilayah hukum Playen.
Penangkapan sejumlah pelajar bermula dari laporan yang diterima pihak kepolisian mengenai beredarnya video yang menunjukkan sejumlah remaja yang berkumpul di suatu titik. Berdasarkan laporanvideo tersebut, petugas langsung melakukan penyisiran dan menemukan para pemuda tersebut sedang bersiap untuk melaksanakan aksi perang sarung.
“Mereka kemudian diinterogasi oleh anggota kami, memang benar bahwa mereka berniat untuk melakukan perang sarung,” ujar AKP Suranto.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, petugas tidak menemukan adanya benda tajam atau barang berbahaya yang dibawa oleh para pelajar tersebut. Setelah proses pemeriksaan, para pelajar diberikan pembinaan oleh pihak kepolisian. Selanjutnya mereka dikembalikan kepada orang tua masing-masing.
Tak hanya itu, aksi serupa juga terjadi pada Jumat malam (07/03/2025) di wilayah Karangmojo. Kelompok pemuda yang diduga hendak melaksanakan perang sarung berhasil digagalkan oleh warga setempat dan segera dibubarkan oleh petugas Polsek Karangmojo.
Kapolsek Karangmojo, AKP Anang Prastawa, mengatakan bahwa semalam ia menerima laporan tentang adanya dugaan aksi perang sarung. Warga setempat segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, yang langsung menindaklanjuti laporan tersebut.
“Setelah kami cek, ternyata pihak yang disebut-sebut sebagai penantang tidak ada. Mereka ini terhasut oleh pesan-pesan provokasi yang beredar,” kata AKP Anang.
Anang juga mengimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama pada malam hari hingga dini hari, karena aksi-aksi yang meresahkan dan dapat mengganggu ketertiban masyarakat sering kali terjadi setelah tarawih, menjelang sahur, hingga menjelang subuh.
“Kami mengajak masyarakat untuk segera melapor jika menemukan indikasi aktivitas yang mencurigakan di lingkungan sekitar,” tambahnya.
Dengan adanya upaya dari kepolisian dan kesigapan warga, aksi perang sarung yang meresahkan masyarakat berhasil digagalkan, dan diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali. (*)