WONOSARI, Kabarhandayani.—Kekeringan yang melanda Gunungkidul, menyebabkan warga kesulitan air bersih. Untuk mengurangi beban warga, kemarin, sedikitnya warga di tiga padukuhan yakni Rejosari, Nglengkong dan Karangpadang Desa Serut Kecamatan Gedangsari mendapat bantuan air bersih.
Bantuan datang dari Rumah Zakat Indonesia. Bantuan tersebut diberikan karena desa setempat tercatat sebagai penerima bantuan air bersih dari pemerintah. Dengan mengusung tema “Berbagi Air Kehidupan” Rumah Zakat Indonesia memberikan bantuan air sebanyak 30.000 liter.
Salah satu relawan Inspirasi, Rumah Zakat, Asti Wulandari S.Sos mengatakan, bantuan air tersebut merupakan kepedulian Rumah Zakat Indonesaia kepada masyarakat yang selama ini diketahui kesulitan mendapatkan air bersih.
“Droping air bersih yang dilakukan ke titik-titik masyarakat komunal terkecil (RT) yang belum tersentuh program pemerintah, yakni daerah yang mungkin kelewatan atau yang benar-benar membutuhkan dan butuh penanganan cepat,” ujar Asti.
Dia berharap, bantuan air bersih ini bisa mengugah bagi komunitas atau swasta lainnya. Selain itu, pemerintah setempat diharapkan bisa lebih detail dalam melakukan pengamatan terkait kekeringan yang melanda Kabupaten Gunungkiul.
Sementara Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul, Ch Suyatmiyatun menegaskan, banyak instansi swasta yang memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat Gunungkidul. Saking banyaknya, dinas setempat menghimbau untuk dilakukan droping langsung tanpa melalui dinas.
“Kita (Dinas) hanya meminta data daerah mana saja yang telah diberikan bantuan air. Hal ini kita lakukan untuk pemerataan, jangan sampai ada daerah yang beberapa kali sudah diberi air tetapi ada juga daerah yang malah sama sekali belum mendapatkan bantuan air,” katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (30/9/2014).
Selain dapat melihat keadaan masyarakat secara langsung, Atun berharap droping langsung yang dilaksanakan oleh pihak swasta akan menekan biaya operasional bahan bakar bensin (BBM) di Dinas.
“Jika droping dilaksanakan dengan mobil plat merah, pasti kita tidak akan mendapatkan BBM bersubsidi, makanya kita arahkan saja untuk menggunakan tangki swasta,” jelasnya. (Juju/Tty)