WONOSARI, (KH)— Usaha petani di Gunungkidul dalam mengelola tanah pertanian semakin bervariasi. Dewasa ini petani juga semakin cerdas dalam menentukan cara serta pertimbangan biaya pengolahan tanah.
Meski bertani pada lahan tadah hujan, mereka berusaha melakukan variasi atau berbagai cara guna meningkatkan kesuburan tanah. Akhirnya mereka semakin percaya bahwa tak hanya dengan pupuk kandang, kompos buatan, atau pupuk anorganik saja yang bisa membuat tanah mereka menjadi gembur dan subur.
Salah satu cara yang telah dilakukan oleh sebagian kecil petani tadah hujan adalah dengan menanam orok-orok. Tanaman ini diakui mampu meningkatkan kesuburan tanah dengan biaya yang cukup murah.
Seperti yang dilakukan Ngatmo, seorang petani dari Desa Mulo, telah memanfaatkan kekosongan lahannya dengan menanam orok-orok di akhir musim penghujan lalu. Selepas masa panen kedua, Ngatmo sengaja menanam orok-orok meski tak berharap bisa memanen buahnya.
Selain itu, ia menanam orok-orok karena masih merasa ada harapan datangnya hujan. Saat ini usia orok-orok di lahannya telah berusia lebih dari satu bulan.
“Meski nantinya tidak panen juga nggak apa-apa yang penting bisa menyuburkan tanah. Tapi saya masih yakin misalkan sekarang ini sudah tidak ada hujan lagi, orok-orok ini masih akan bisa bertahan hingga berbuah,” jelasnya, Kamis (21/7/2016).
Tak hanya kali ini saja ia menanam orok-orok. Sejak dulu tiap kali ada peluang masih akan adanya hujan, ia selalu menanam orok-orok yang diakuinya sangat baik untuk penggemburan tanah.
Selain Ngatmo, petani lain juga terlihat memilih menanam orok-orok daripada membiarkan lahannya kosong. Tak hanya di daerahnya saja, bahkan kebiasaan menanam orok-orok ini juga dilakukan beberapa petani di Kecamatan Semanu dan Kecamatan Tepus.
Berdasarkan penelusuran KH orok-orok memang dapat berfungsi sebagai penyubur tanah pertanian yang cukup efektif dan ekonomis. Orok-orok merupakan sumber nitrogen yang berproses melalui bakteri penambat nitrogen yang terdapat pada bintil-bintil akarnya. Zat pada bagian ini berfungsi meningkatkan unsur hara dalam tanah serta membantu menyediakan nitrogen bagi tanaman.
Selain itu tanaman yang memiliki nama latin corotalaria junceae ini mampu mengikat nitrogen bebas di udara dan merilis kembali ke tanah dalam bentuk hara yang tersedia bagi tumbuhan. Bahan organik yang terkandung di dalamnya juga diyakini mampu mendukung kehidupan mikroorganisme dalam tanah, mencegah hilangnya unsur hara, dan dapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah.
Pada aplikasinya orok-orok dapat ditanam pada berbagai kondisi lahan pertanian, baik lahan tanaman padi atupun perkebunan. Tanaman ini juga mampu tumbuh dan bertahan hidup pada lahan dengan suplai air yang rendah atau sedikit sehingga sangat cocok ditanam pada akhir masa penghujan di lahan tadah hujan. (S. Yanto).