Petani Kampung 7 Bercocok Tanam di Lereng Pegunungan Ngelanggeran

oleh -8408 Dilihat
oleh
Panen di lereng Nglanggeran. Foto : Atmaja
Panen di lereng Nglanggeran. Foto : Atmaja
Panen di lereng Nglanggeran. Foto : Atmaja

PATUK, (KH) — Hidup di lereng pegunungan tidak membuat petani Kampung 7 KK dan kampung sekitarnya lereng Gunung Api Purba Nglanggeran kesulitan untuk melakukan kegiatan pertanian seperti petani di kampung lain pada umumnya. Beberapa lahan yang berada di lereng Gunung Api Purba dijadikan lahan pertanian oleh penduduk kampung 7 KK.

Agar tetap bisa mendapatkan hasil pertanian yang maksimal, petani yang berada di lereng pegunungan memanfaatkan lahan yang ada. Beberapa tanaman palawija menjadi tanaman utama yang ditanam oleh petani di lereng pegunungan.

Salah satu petani di lereng Nglangeran Wetan, Ngadiman (63) warga Terbah Patuk mengatakan, hasil panen yang didapat
dari pertanian di lereng pegunungan cukup baik. Ia mengaku sudah tujuh tahun membuka lahan pertanian di lereng pegunungan Nglanggeran.

“Untuk menambah hasil panen, saya membuka lahan di atas tanah Sultan Grond ini,” katanya, Senin (09/02/2015).

Ngadiman mengolah lahan yang berada di lereng pegunungan dengan menanami jagung dan kacang. Saat ini jagung dan kacang yang ditanam Ngadiman siap dipanen.

Sementara itu, Suraji (56), warga Kampung 7 Ngelanggeran Wetan mengatakan, sudah mulai melakukan sistem bercocok tanam di lereng pegunungan sejak 15 tahun silam. Ia mengaku tidak punya banyak lahan untuk dapat ditanami tanaman palawija.

“Satu petak lahan yang berada di dekat rumah, saya tanami padi. Sedangkan untuk mendapatkan hasil palawija, saya membuka lahan di lereng pegunungan ini,” ujarnya.

Ia sudah mulai memanen jagung dan kacang yang ditanamnya, sejak dua hari yang lalu. Menurutnya, hasil panen tahun ini cukup bagus karena intensitas hujan yang cukup baik.

“Agar kami juga mendapatkan hasil panen dari palawija, ada dua lahan yang kami olah di lereng pegunungan Ngelanggeran ini dengan tanaman palawija” imbuh Suraji. (Atmaja/Tty)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar