Peringati HKN, IDI Gunungkidul Gelar Baksos Dan Bersih-Bersih Telinga

oleh -
oleh
Kegiatan Bersih-Bersih Telinga dalam rangka HKN 2017 oleh IDI Gunungkidul. KH/ Kandar.
iklan dprd
Kegiatan Bersih-Bersih Telinga dalam rangka HKN 2017 oleh IDI Gunungkidul. KH/ Kandar.

NGLIPAR, (KH),— Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Gunungkidul menggelar baksos berupa kegiatan Bersih- Bersih Telinga (BBT), santunan dan Worksop Parenting, Rabu, (1/11/2017).

Pada peringatan ke 53 kali ini kegiatan diselenggarakan di beberapa tempat. Kegiatan BBT dan Workshop Parenting bertempat di SD Nglipar I, sementara kegiatan santunan menyasar Yayasan Mata Hati di Kecamatan Paliyan, Gunungkidul.

Sekjen IDI Gunungkidul, dr.Ima Dewi, R. Sp, THT. KL, MSc mengatakan, kegiatan sekaligus memperingati ulang tahun IDI KE 67 dan ulang tahun Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Dan Leher (PERHATI-KL) Cabang DIY dan Jateng ke 51.

“Kegiatan bersih-bersih telinga menyasar 142 siswa. Sementara Workshop diberikan kepada 30 guru dan kepala sekolah,” terang dr Ima disela kegiatan.

iklan golkar idul fitri 2024

Lanjut Ima, akan digelar juga pemeriksaan pendengaran untuk lansia di wilayah Paliyan. Kegiatan yang menyasar lansia tersebut akan ditindaklanjuti dengan pemberian alat bantu dengar apabila terbukti ada yang membutuhkan alat pendengaran.

Sementara itu, Kepala SD Nglipar I, Hedi Sukamta, S.Pd menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi siswa di institusinya. Menurutnya kondisi kesehatan telinga anak dapat segera diketahui sehingga apabila perlu penanganan lebih lanjut dapat segera dilakukan.

“Workshop Parenting diharapkan menambah wawasan kepada kepala sekolah dan guru karena materi yang diberikan secara langsung berhubungan erat dengan kegiatan pembelajaran setiap harinya. Selain itu juga memberikan pemahaman bagaimana sikap dan kebijakan guru ketika anak mengalami perubahan perilaku,” papar Hedi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, dr. Dewi Irawati M. Kes mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan bukti bahwa dokter dekat dengan masyarakat.

“Profesi dokter adalah pelayan masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat rutin tiap tahun dijalankan,” Harap Dewi. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar