
GUNUNGKIDUL, (KH),– Penderita gangguan jiwa atau mental di Gunungkidul didominasi usia produktif. Data tersebut diungkapkan Pusat Rehabilitas Yakkum (PRY), Senin, (8/10/2018).
Di luar itu, ungkap pengurus PRY, Dwi Ariyantoni, penyandang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Gunungkidul menduduki peringkat pertama di DIY. Menurutnya, permasalahan kesehatan jiwa termasuk gangguan jiwa berat atau psikotik membutuhkan penanganan tidak hanya dari lembaga kesehatan saja.
“Namun perlu dukungan partisipasi masyarakat, pemerintah dan lembaga terkait,” tandas Dwi.
Hal tersebut mengingat faktor penyebab yang kompleks. Begitu juga dukungan penanganannya, sangat membutuhkan campur tangan banyak pihak.
Seperti dicontohkan, salah satu warga dampingan di Wonosari yang masih duduk di bangku SMP menyandang gangguan mental disebabkan karena bullying. Fakta tersebut menegaskan bahwa peranan keluarga, lingkungan masyarakat sangat diperlukan untuk menangani disabilitas psikososial.
Dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Mental se Dunia, Rabu (10/11) nanti, pihaknya akan menyelenggarakan seminar nasional di Gunungkidul dengan tema ‘Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Mewujudkan Kemandirian Orang dengan Disabilitas Psikososial’. (Kandar)