Diprogram ini, lanjut dia, guru akan belajar membuat inovasi media pembelajaran bebasis android sehingga gadget yang selama ini kurang brmanfaat untuk pendidikan akan bergeser menjadi sarana belajar bagi siswa.
Untuk agenda ini, pelaksanaannya tanggal 12 Juni mendatang. Diklat android kepada guru ini pendaftarnya hampir memenuhi kuota 100 peserta. Setelah diklat yang akan dilaksanakan di SMK N 4 Yogyakarta itu, pelatihan selanjutnya akan dilaksanakan di masing-masing kab/kota untuk menjaring peserta yang lebih banyak.
Program selanjutnya yakni Pembelajaran melalui Tele Conference. Jarak tidak lagi menjadi kendala dalam berbagi Ilmu. IGI DIY telah memiliki account premium dari aplikasi webEx yang diberikan oleh SEAMEO Bangkok dan SEAMOLEC Jakarta.
Lebih jauh disampaikan, WebEx mengkombinasikan komunikasi lewat telepon dengan tampilan di layar Komputer. Tidak perlu menghabiskan biaya untuk perjalanan dan melakukan pertemuan, cukup melalui Penjelajah web di meja masing-masing dan lebih produktif dibandingkan mengirim file yang akan didiskusikan lewat email.
“Tidak ada Perangkat keras yang harus dibeli, maupun Perangkat lunak yang harus diunduh. Dengan aplikasi ini, baik perusahaan maupun pengguna perorangan bisa mengurangi biaya operasional dan membuat pekerjaan lebih efisien. Dalam satu sesi bisa tampil 200 titik sekaligus,” papar dia.
Program selanjutnya yaitu Gerakan Guru Menulis. Gerakan ini bersifat massal dan IGI berusaha menggandeng semua pihak yang terkait dengan dunia tulis menulis, baik media cetak dan elektronik. Semboyan Satu hari satu tulisan, ujar dia, mungkin sudah harus mulai digalakkan bagi para guru.
Apapun bentuknya, ungkap Segeng, baik itu artikel, buku, modul, opini atau lainnya. “Banyak penulis buku dan kolomnis handal yang siap bergabung dengan IGI untuk melatih guru membuat tulisan yang professional,” kata Guru SMK N 2 Wonosari ini.
Program berikutnya yakni Guru Saudara, Program ini cukup menarik dimana apabila ada guru dari luar daerah yang akan belajar di Yogyakarta diharapkan tinggal di salah satu anggota IGI. Mereka akan menjadi Saudara yang akan selalu menjalin komunikasi layaknya saudara.
Menurutnya, Semua program tidak akan dirasakan dengan baik apabila guru belum bergabung menjadi anggota IGI, hal ini sesui dengan amanah UU. No 14/2005 Tentang Guru Dan Dosen, yang salah satu pasalnya menyebutkan bahwa guru wajib menjadi anggota organisasi profesi. Dalam hal ini guru bebas menetukan pilihan organisasi mana yang akan diikuti. Di negara modern, seorang guru bisa masuk lebih dari empat organisasi profesi. Sehingga dapat dirasakan dinamikanya dan organisasi mana yang benar-benar konsisten pada peningkatan pendidikan.
Sistem pendaftaran IGI sudah menggunakan teknologi canggih dengan cukup mengakses laman : http://anggota.igi.or.id/pendaftaran.php. “Sistem pendaftaran ini secara online, kelebihannya canggih, tuntas dalam hitungan menit, tersimpan permanen dan multi fungsi,” imbuh dia.
Dirinya yakin, Kedepan IGI dengan didukung oleh banyak pihak dan dimotori oleh pengurus yang memiliki integritas yang tinggi sehingga akan menjadi organisasi besar yang patut diperhitungkan keberadaannya. “IGI akan tetap konsisten dengan tujuan semula yaitu untuk peningkatan kompetensi guru dan jauh dari tujuan yang bersifat politis,” tandasnya. (Kandar)