
WONOSARI,(KH)— Untuk menghindari kerusakan Alun-alun Wonosari, Pemkab Gunungkidul melarang pelaksanaan pasar malam digelar di kawasan tersebut. Sebagai penggantinya, Pemkab menyediakan lahan di eks terminal lama Baleharjo.
Sekretaris Daerah Gunungkiul Budi Martono mengatakan, mulai tahun ini Pemkab tidak mengeluarkan ijin kegiatan pasar malam digelar di Alun-alun Wonosari. Hal ini dilakukan untuk menjaga kondisi lapangan.
“Belajar dari yang sudah-sudah, kegiatan pasar malam akan merusak lapangan. Mulai tahun ini kemungkinan pasar malam tidak digelar di Alun-alun Wonosari,” papar Budi, Selasa (5/5/2015).
Budi menjelaskan keputusan ini sudah melalui pemikiran yang panjang. Sebab, untuk perawatan lapangan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. “Bisa dilihat setelah pasar malam selesai pasti lapangan rusak,” katanya.
Rusaknya lapangan tersebut lanjut Budi, disebabkan banyaknya kendaraan yang menggelar kegiatan bongkar muat. Beban berat yang dibawa kendaraan mengakibatkan tanah dan rumput rusak.
“Sebagai penggantinya sudah kita siapkan eks terminal, karena di sana sudah ada aspal yang bagus, dan tidak perlu ada kerusakan,” papar Budi.
Budi menambahkan, larangan tersebut juga erat kaitanya dengan prmbangunan titik nol sebagai wajah Gunungkidul. Budi berharap pembangunan titik nol dapat diimbangi dengan kondisi lapangan Alun-alun yang baik.
“Titik nolnya sudah bagus, mosok lapangan yang ada di dekatnya tidak terawat. Kita berharap suasana pekab memang lebih baik,” terangnya.
Budi mengaku, ada pemeliharaan khusus untuk menciptakan alun-alun yang indah, di setiap musim kemarau datang Pemkab menyediakan armada untuk melakukan penyiraman. Penyiraman manual dikerjakan karena belum ada penyiraman secara otomatis.
“Tujuannya agar rumput alun-alun terus terlihat hijau,” pungkasnya. (Juju)