PDP Meninggal Dunia Asal Saptosari Menjadi Yang Ke 14 Di Gunungkidul

oleh -4848 Dilihat
oleh
Pemakaman jenazah PDP asal Saptosari. (istimewa)

WONOSARI, (KH),– Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dunia asal Saptosari menjadi yang ke 14 untuk wilayah Gunungkidul. Warga Desa Jetis Kecamatan Saptosari yang meninggal tersebut dimakamkan dengan protokol Pemakaman Coronavirus Diseae 2019 (Covid-19), Minggu, (19/4/2020) di pemakaman umum desa setempat.

14 PDP yang meninggal tersebut tidak termasuk warga perantau yang berstatus PDP lalu meninggal di perantauan.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Immawan Wahyudi mengatakan, jenazah lansia yang meninggal di RSUD Wonosari tersebut proses pemakamannya dikawal langsung oleh petugas RSUD.

Diinformasikan, sebelumnya warga berjenis kelamin perempuan itu memiliki keluhan sesak nafas. Adapun riwayat penyakitnya memiliki gangguan pada organ paru-paru. Yang bersangkutan idak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota namun memiliki riwayat Kontrol rutin di RSUD Wonosari.

Immawan memastikan, asal protokol keamanan pemakaman terpenuhi tidak akan menimbulkan bahaya bagi petugas dan warga sekitar. Begitu juga pemakaman warga yang meninggal dunia di perantauan berstatus PDP. Ketika dikirim lalu dimakamkan di Gunungkidul, Immawan mengimbau warga tak merisaukan keamanan jenazah tersebut.

“Kita terima dengan segala kedaruratannya,” kata Immawan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan, PDP asal Saptosari tersebut telah diambil swabnya. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil proses pengujiannya.

Dirinya merinci data PDP yang meninggal dunia untuk tiap kecamatan. PDP meninggal dunia diantaranya berasal dari Karangmojo 2 warga, Semanu ada 2, Saptosari 1, Ponjong dan Wonosari masing-masing 3, Ngawen 1 dan Girisubo 2.

“Dari keseluruhan PDP yang meninggal dunia 6 diantaranya telah diambil spesimennya, namun yang keluar baru 1, hasilnya negatif,” kata Dewi, Minggu, (19/4/2020).

Adapun jumlah PDP keseluruhan saat ini ada 51 warga. Dari keseluruhan itu, 36 diantaranya telah diambil spesimennya. Adapun yang hasilnya negative ada 16 warga. Sementara 3 yang positif, dua telah sembuh 1 masih dalam perawatan.

Selain PDP, 1 warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga ada yang meninggal dunia. Warga tersebut berasal dari Kecamatan Patuk. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar