Pawai Warnai Kemeriahan Rasulan Di Desa Banaran

oleh -6628 Dilihat
oleh
Kirab dalam rangka Rasulan di Desa Banaran, Kecamatan Playen. KH.

PLAYEN, (KH),— Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal memiliki kekayaan seni dan budaya serta tradisi yang sangat beragam. Salah satu tradisi yang paling umum serta ada di setiap desa yakni tradisi Rasulan. Sebagian besar masyarakat masih melestraikannya hingga saat ini.

Tradisi Rasulan umumnya disebut juga tradisi bersih desa. Setiap datang waktu agenda tahunan ini warga selalu berusaha mengemasnya agar gelarannya menarik. Kegiatan kemeriahan menjadi pelengkap ritual inti berupa do’a ungkapan syukur bersama-sama melalui seremoni kenduri.

Sebagaimana dilaksanakan warga Desa Banaran, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Senin, (19/8/2019) siang. Pada momentum Rasulan, warga menggelar kirab atau pawai.

Tokoh masyarakat Desa Banaran , Nasykan Suroto mengatakan, selain kirab yang mengarak gunungan hasil bumi, warga menggelar pentas seni kesenian Reog dan Jathilan.

“Tradisi yang digelar setahun sekali ini bermakna ungkapan syukur warga desa atas keberkahan rejeki dan panen yang melimpah dalam satu tahun terakhir,” kata dia.

Menurutnya, dengan digelarnya Rasulan juga teriring harapan agar generasi muda saat ini tahu serta mencintai seni budaya mereka sendiri. Lantas dikemudian waktu melakukan hal yang sama, menjaga dan melestarikannya.

“Terlebih saat ini pengaruh budaya asing cukup besar. Jangan sampai menggerus budaya Jawa. Maka kita kenalkan terus menerus,” ujar Nasykan Suroto.

Sambung dia, Rasulan juga dapat pula dimaknai sebagai pesta rakyat. Sebab, setiap keluarga mengeluarkan sedekah berupa aneka jenis makanan dan hasil bumi. Bagi siapa saja yang hadir dalam tradisi tersebut dapat turut serta menikmatinya.

Mengenakan busana Jawa, peserta kirab nampak antusias. Selain rombongan berbusana jawa, rombongan kelompok seni dari berbagai dusun melengkapi iring-iringan pawai. Sorak penonton bersahutan di sepanjang rute kirab. Adapun sebagai agenda penutup Rasulan, pementasan wayang kulit semalam suntuk digelar di balai desa setempat. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar