GUNUNGKIDUL, (KH),– Panen ubi kayu di Kabupaten Gunungkidul, DIY telah dimulai. Umumnya ubi kayu dipanen dari lahan tadah hujan milik petani dengan sistem tumpangsari.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto usai meninjau langsung panen ubi kayu di wilayah Tanjungsari menyebutkan, hasil ubinan untuk tiap hektar lahan hasil panen berkisar muali dari 170 hingga 220 kuintal ubi kayu basah.
“Hasil panen dari lahan 1 hektar dengan jumlah tanaman sekitar 3000 batang didapatkan ubinan 170 kuintal ubi kayu basah. Contoh hasil tersebut di lahan tumpangsari milik Poktan Sido Mukti Desa Kemiri, Kecamatan Tanjungsari,” kata dia, Senin, (15/7/2019).
Sedangkan di tempat lain, seperti di lahan Keruk 1 didapat hasil ubinan 220.8 kuintal ubi basah per hektar dan 202.6 kuuintal ubi basah per hektar.
“Harga ubi kayu di pasaran untuk ubi kayu basah Rp 1.500 per kilogram sedangkan untuk harga gaplek berada di kisaran Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per kilogramnya,” jelas dia.
Pihaknya menambahkan bahwa panen sampai dengan saat ini mencapai 531 hektar di 6 kecamatan Gunungkidul. Total sampai panen ubi kayu hingga selesai di bulan Agustus diharapkan mencapai luas panen 45.816 hektar.
Poktan Sidomukti dalam kesempatan panen menyampaikan harapan agar mendapat bantuan traktor roda 2 agar pengolahan lahan dapat lebih efisien. (Kandar)