SAPTOSARI, (KH) — Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos mengungkapkan pengelolaan sumber daya listrik terbarukan Baron Technopark membutuhkan pembiayaan yang cukup besar bila energi yang dihasilkan akan dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini diungkapkan bupati saat berkunjung di lokasi Baron Technopark seusai menghadiri acara puncak gerakan penanaman pohon di Kecamatan Saptosari, Selasa (30/12/14).
Selain itu Badingah juga menyatakan belum efektifnya operasi dari Baron Technopark juga dikarenakan masalah pendanaan. Menurutnya, pendanaan pengoperasian proyek ini harus dilakukan antara pusat dan daerah.
“Hal ini terkait masalah dana, APBD kita tak mencukupi untuk pembiayaan proyek ini,” jelas Badingah.
Untuk mewujudkan keberhasilan proyek Baron Technopark, Badingah menyatakan akan terus berupaya melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak terkait terutama pemerintah pusat.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri, banyak unsur yang harus dirangkul untuk bersama-sama membangun proyek ini. Tapi yang pasti kita akan terus upayakan hal ini,” lanjutnya.
Sementara Mahartati dari Bappeda Gunungkidul pada kesempatan yang sama menuturkan perlunya kelembagaan khusus yang menangani proyek Baron Technopark. Lembaga khusus itu nantinya akan memperjelas arah dan kinerja yang lebih terfokus pada proyek kelistrikan ini.
“Selama ini seakan-akan jalan sendiri-sendiri antara BPPT yang memiliki wilayah ini, dengan pemerintah pusat dan daerah. Ini perlu kerja sama dan perlu kelembagaan yang menangani secara khusus,” ucapnya.
Terkait wacana kelembagaan khusus itu, Mahartati belum bisa memberikan kepastian waktu bisa terwujud. Namun melihat pentingnya peran lembaga itu, Mahartati menyatakan Pemda Gunungkidul tengah melakukan upaya pendekatan dengan berbagai pihak, termasuk pihak swasta, agar proyek kelistrikan ini bisa segera memberikan manfaat bagi masyarakat. (Sumaryanto)
