
WONOSARI,(KH) — Kepergian Ridho Saifulloh (7) yang meninggal akibat tenggelam di kolam sedalam 2 meter di dekat rumahnya membuat keluarga terpukul. Suasana haru dan duka masih menyelimuti keluarga akibat kepergian almarhum Ridho, Jumat malam (20/3/2015).
Informasi yang dihimpun KH, Ridho meninggal pada pukul 14.00 WIB. Saat itu, orang tuanya menitipkannya korban kepada saudaranya, karena kakak korban sedang mengangkut tempat tidur. Luput dari pengawasan, Ridho menuju ke kolam yang berada di belakang rumah neneknya.
“Sebelumnya, almarhum tidak pernah kami ajak melihat atau berada di sekitar kolam. Tujuannya agar almarhum tidak bermain di sekitar kolam,” ucap Trisno Wiyarjo, ayah korban.
Ketika ditemui di rumah duka, Trisno mengaku sampai saat ini masih teringat dengan sosok anaknya. Menurutnya, Ridho merupakam anak yang ceria aktif bermain dan yang paling sulit untuk dilupakan. korban selalu meminta dibuatkan mie goreng saat pagi hari.
Trisno mengungkapkan, anak keduanya tersebut memang memiliki keterbatasan fisik dengan kurang lancar dalam berbicara.
“Sampai saat ini masih terbayang bayang sosok almarhum yang kebetulan sangat dekat dengan saya,” katanya.
“Kami ikhlas dengan kepergian anak ke dua kami dan hanya bisa berdoa semoga dapat diterima di sisiNya,” ucap Trisno sambil dengan mata berbinang-binang.
Adanya kejadian tenggelamnya almarhum Ridho di kolam tersebut, warga Padukuhan Mulo Desa Mulo berniat menutup kolam tersebut. Menurut penjelasan warga sekitar, Prawito (53) kolam tersebut dulunya dipakai sebagai tempat mencuci dan mandi bagi warga sekitar.
“Kolam tersebut sudah ada sejak 50 tahun yang lalu sebelum adanya aliran PDAM, dan pada jaman dahulu belum adanya bak tampungan air. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi pada hari ini, warga sepakat untuk menutup kolam tersebut dengan diurug menggunakan batu,” jelasnya. (Atmaja & Hari).