GUNUNGKIDUL, (KH), – Fenomena sinkhole atau tanah amblas kembali muncul di wilayah Gunungkidul. Adapun Kamis (27/02/2025) kemarin ditemukan tanah amblas di lahan pertanian milik salah seorang warga Padukuhan Weru, Kalurahan Botodayaan, Kapanewon Rongkop.
Jogoboyo Kalurahan Botodayaan, Selo membenarkan adanya tanah amblas di lahan pertanian milik salah satu warganya. Adapun lokasinya berada di tepi jalan yang menghubungkan Wetu, Botodayaan dengan Padukuhan Pudak, Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo. Tanah amblas tersebut berdiameter 3 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter.
“Kedalaman tanah amblas itu sekitar 10 meter. Atas kejadian ini kami sudah lapor secara lisan ke BPBD Gunungkidul, informasinya akan segera ditindak lanjuti,” kata Selo.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, fenomena sinkhole ini beberapa waktu lalu juga pernah terjadi di wilayah Botodayaan. Adapun jarak dari lahan pertanian yang sekarang ini amblas sekitar 3 km.
Ia mengatakan, saat ini warga merasa khawatir untuk beraktivitas di sekitar lahan yang amblas tersebut. Maka dari itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengamanan.
“Untuk pengamanan agar warga tidak mendekat dan sebagai penanda dipasanglah garis polisi di sekitar lokasi tersebut,” imbuhnya.
Selain dipasangi garis polisi, pihaknya juga menghimbau kepada warga setempat untuk tidak beraktivitas di sekitar lokasi sinkhole. Hal itu sebagai bentuk antisipasi terjadinya hal yang tidak diharapkan.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Sumadi mengatakan, sebagian besar wilayah Gunungkidul merupakan kawasan batuan karst. Dengan kondisi ini maka rawan terjadi fenomena tanah amblas atau sinkhole karena tanah di permukaan luruh akibat gerusan air hujan kemudian air masuk ponor atau lubang alami, yang merupakan jalur air permukaan menuju lorong bawah tanah.
“Saat musim hujan dengan intensitas yang tinggi maka tanah amblas rawan terjadi sewaktu-waktu,” sambung Sumadi. (*)