GUNUNGKIDUL, (KH) — Pasca kejadian tanah longsor di jalan baru Clongop, Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul pada Senin (17/03/2025) sore, hari ini kepolisian bersama dengan petugas gabungan lainnya akan melakukan evakuasi material longsoran.
Salah seorang warga, Saminah mengatakan, siang menjelang sore hujan deras terjadi dengan intensitas tinggi. Ia yang baru saja sholat tiba-tiba mendengar suara gemuruh layaknya gempa.
“Saya keluar dari warung, suara gemuruh itu dibarengi dengan tanah longsor,” kata Saminah.
Menurutnya saat terjadi longsor tersebut terdapat beberapa warga yang hendak melintas, namun beruntung mereka belum sampai di lokasi kejadian. Dari jarak beberapa meter, pengguna jalan yang mengetahui tanah mulai longsor kemudian menghentikan kendaraan mereka.
“Ada ibu-ibu yang mau lewat, tapi setelah melihat ada batuan yang longsor dia kemudian berhenti. Tidak lama kemudian batuan besar-besar langsung ambrol,” terangnya.
Saksi lain, Suroto mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Menurutnya, wilayah Gedangsari ini memang masuk dalam wilayah rawan longsor.
“Kemarin sore longsornya, di sini memang daerah rawan longsor. Biasanya kalo sore ramai kebetulan kemarin tidak ramai karena memang hujan sejak siang,” sambungnya.

Selain tindakan pembersihan material longsor menggunakan alat berat, jajaran petugas kepolisian bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, camat dan para pihak terkait melakukan pengecekan di kawasan tebing yang longsor.
Saat dilakukan pengecekan, didapati retakan tanah-batuan yang cukup panjang di atas lereng. Panjang retakan mencapai sekitar 15 meter dengan lebar kurang lebih 20 centimeter.
“Saya bersama dengan panewu dan BPBD sudah melakukan pengecekan. Di atas longsoran itu ditemukan adanya retakan yang panjang dan membahayakan,” kata Kapolsek Gedangsari, AKP Suryanto lagi.
Pasca temuan retakan ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk membahas mengenai kondisi tersebut. Termasuk berkoordinasi dengan pemilik lahan guna segera melakukan tindakan penanganan yang tepat.
“Saat ini tebing yang retak itu membahayakan dan di depan lokasi longsor terdapat warung milik warga. Nanti kami minta warung itu untuk dipindahkan sementara. Karena ini sangat membahayakan,” tandasnya.
Menurut Suryanto, kondisi tanah dan batuan di lokasi kejadian cukup labil. Bila hujan deras dengan intensitas tinggi bukan tidak mungkin musibah longsor kembali terjadi. Pihaknya menghimbau kepada masyarakat umum untuk berhati-hati dan sementara menghindari jalur jalan baru Clongop.

Sehari setelahnya, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih meninjau langsung lokasi longsor bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DIY dan Dinas Pekerjaan Umum serta BPBD Gunungkidul.
“Setelah melihat kondisinya, ternyata masih ada kemungkinan longsor apabila terjadi curah hujan tinggi,” jelas Bupati.
Pihaknya memohon kepada Dinas PU Provinsi DIY untuk segera menyelesaikan perbaikannya dengan harapan sebelum lebaran dapat dilalui masyarakat dengan nyaman.
“Karena ini masih dalam tahap perbaikan dan perawatan dari Dinas PU DIY, Kami meminta untuk segera diselesaikan,” kata Endah.
Endah juga mengaku akan berkoordinasi dengan Panewu, Kapolsek, maupun Danramil, terkait dengan keberadaan pedagang yang sebelumnya menempati kawasan di sekitar bukit longsor. Dia tidak ingin para pedagang mengabaikan keselamatan diri saat berjualan.
“Akan ada edukasi kepada pedagang,” tukasnya. (*)