TANJUNGSARI, (KH),– Lansia warga Tanjungsari, RU (75) meninggal dunia di sebuah ladang di wilayah setempat Sabtu (13/3/2021).
Kapolsek Tanjungsari, AKP Wijayadi menginformasikan, berdasar penelusuran, pelaku mulanya berangkat ke ladang sekira pukul 12.00 WIB. Kemudian sekitar pukul 15.00 WIB anak korban menyusul berniat untuk menjemput.
“Sesampainya di ladang mendapati korban telah meninggal dunia. Yang bersangkutan lantas memberi tahu kepala dusun,” terang kapolsek.
Lanjut dia, kepala dusun kemudian mengajak warga mendatangi lokasi serta melaporkan kejadian tersebut kepada Pihak Polsek Tanjungsari.
Jajaran Polsek Tanjungsari serta petugas terkait baik fari Puskesmas dan Inafis Polres Gunungkidul menuju lokasi guna melakukan pemeriksaan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Usai pemeriksaan dilanjutkan tindakan evakuasi korban menuju rumah duka.
“Dari hasil pemeriksaan diduga korban meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara meminum Furadan,” terang Kapolsek.
Dugaan tersebut muncul sesuai temuan adanya Furadan yang berada di dalam air pada tempurung kelapa yang terletak di dekat jasad korban. Selain itu, di leher korban juga terdapat salah satu jenis pestisida yang beracun itu.
Sebelumnya, tepatnya pada hari Rabu 10 maret 2021 peristiwa yang sama terjadi di Kapanewon Paliyan, Gunungkidul. IR (84) ditemukan menantunya meninggal dunia gantung diri di pohon manga di dekat rumahnya. Berdasar pemeriksaan dan penelusuran petugas medis dan Polsek Paliyan, korban sejak lama menderita sakit sesak nafas dan komplikasi. (Kandar)
***
Catatan Redaksi:
- Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya.
- Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
- Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.