Lelaki Lansia Akhiri Hidup di Kandang Sapi

oleh -
oleh
ilustrasi bunuh diri
Ayo bantu cegah bunuh diri dengan peduli diri sendiri dan peduli sesama di dekat kita. Foto ilustrasi: Tribunjabar.
iklan dprd

SEMIN, (KH),– Lelaki lansia asal Kpaanewon Semin, Gunungkidul, SW ditemukan bunuh diri di kandang sapi milikya, Kamis (10/6/2021). Peristiwa gantung diri yang dilakukan lelaki berusia 86 tahun tersebut diketahui tengah malam tadi sekitar pukul 23.30 WIB.

Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto mengatakan, mulanya pelaku diketahui oleh keluarganya keluar rumah pada pukul 22.00 WIB.

“Korban keluar rumah tidak pamit dengan keluarga, tiba-tiba keluar begitu saja. Kemudian sekitar satu jam berikutnya keluarga berinisiatif mencari,” kata Iptu Suryanto, Jumat (11/6/2021).

Dua saksi mata kemudian menemukan korban dalam kondisi gantung diri. Keluarga dengan segera berusaha menolong berharap korban selamat.

iklan golkar idul fitri 2024

“Tubuh korban masih hangat saat dipegang. Upaya saksi menolong korban tidak berhasil. Korban meninggal dunia,” imbuh Iptu Suryanto.

Pihak medis bersama petuhas kepolisian setempat yang mendapat laporan kemudian melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan.

“Diperoleh informas, diduga korban depresi. Selain usianya sudah lanjut, korban menderita sakit yang tak kunjung sembuh,” tukas dia. (Kandar)

***

Catatan Redaksi:

  1. Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya.
  2. Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
  3. Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar