WONOSARI, kabarhandayani.– Komisi Pemilihan Umum Gunungkidul memberikan sosialisasi Pemilu di rumah tahanan (Rutan) Kelas II B, Wonosari, Gunungkidul. Kunjungan dan sosialisasi petugas KPU di rutan sengaja dilakukan. Pasalnya, warga binaan juga memiliki hak politik yang sama dengan warga negara yang lain.
“Kegiatannya ini berupa pemberian sosialisasi dan informasi terhadap penghuni rutan, pengenalan visi misi calon dan tata cara pencoblosan,” ucap Komisioner KPU Gunungkidul Yudha Ayu M, Senin (7/7/2014).
Yudha menjelaskan, Selain memberikan informasi teknis pencoblosan, KPU juga memberikan informasi mengenai partai politik yang berkoalisi pada Pilpres 2014. “Melalui acara ini, warga binaan diharapkan bisa menyalurkan aspirasi politiknya. Sosialisasi ini diikuti oleh 95 orang penghuni rutan,” paparnya.
Dalam acara itu, Komisioner KPU menjelaskan mekanisme cara pemilu presiden 9 Juli 2014. Salah satunya informasi mengenai dua pasangan calon presiden dan partai yang mengusungnya. KPU juga membagikan selebaran visi dan misi kedua Capres serta memberikan contoh surat suara yang akan digunakan dalam pilpres nanti.
Rencananya, KPU Gunungkidul akan menyediakan satu Tempat Pemungtan Suara (TPS) di aula rutan. 114 penghuni rutan yang meliputi 95 orang penguni rutan, 15 Pegawai dan 5 tahanan titipan dari Mapolres Gunungkidul, akan melakukan pencoblosan di TPS 16 atau TPS khusus tersebut.
Kepala Rutan Kelas IIB Wonosari Ramdani Boy mengatakan, warga binaan rutan terlihat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi pemilu yang dilakukan KPU. Menurut dia, dengan acara sosialisasi ini, para binaan rutan bisa mengetahui terkait tata cara teknis pencoblosan saat pemilu presiden nanti.
“Mereka sangat antusias mengikuti sosialisasi ini karena ini merupakan pesta demokrasi lima tahunan sekali. Mereka sebenarnya ingin mencoblos bersama dengan keluarganya tetapi karena tersangkut kasus jadi melakukan coblosan pemilu nanti di dalam rutan,” ujarnya. (Juju/Hfs)
