Ketersediaan dan Harga Sembako Di Gunungkidul Aman

oleh -4349 Dilihat
oleh
Pantauan harga jelang Idul Fitri 2017 di Pasar Argosari Wonosari. (KH/JNE)
Pantauan harga jelang Idul Fitri 2017 di Pasar Argosari Wonosari. (KH/JNE)

WONOSARI, (KH),– Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H ketersediaan bahan pokok di Gunungkidul dinilai aman. Harga berbagai komoditi juga dinilai stabil, tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Demikian disampaikan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DIY dan Tim TPID Kabupaten Gunungkidul, Senin, (12/6/2017).

“Pemantauan rutin dilakukan tiap menjelang Idul Fitri. Hasil pemantauan pertama kali ini tidak ditemukan adanya kenaikan harga yang tidak wajar, saat ini stok juga aman” klaim Kepala Sub Bagian Industri Perdagangan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pemda DIY, Suwarsi.

Suwarsi menilai, kenaikan harga beberapa komoditi masih wajar. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan yakni daging ayam kampung, dari yang semula Rp. 65.000 per kg menjadi Rp 70.000, daging ayam potong yang semula Rp. 31.000 naik menjadi Rp. 32.000 per kilogram.

“Sedangkan bawang putih kating yang sebelumnya seharga Rp. 55.000 naik menjadi Rp. 60.000 per kilogramnya,” imbuhnya. Dari pantauan harga di pasar Argosari, selain kenaikan terjadi pula penurunan harga. Diantaranya; cabai rawit merah yang semula harganya Rp. 35.000 per kilogram turun sebanyak Rp. 5 ribu. Sedangkan cabai rawit hijau turun cukup drastis, turun sebanyak Rp. 10.000 dari harga semula Rp 30.000 per kilogram.

Menurut Suwarsi, penurunan harga cabai disebabkan para petani saat ini sudah mulai panen. Jika nanti pedagang hendak menaikkan harga karena permintaan meningkat, pihaknya meminta agar masih dalam batas kewajaran.

Sementara itu beberapa komoditi yang harganya tetap meliputi; daging sapi, gula pasir, dan beras IR2. Selain itu jenis ikan air tawar seperti gurami, nila, bawal, dan ikan keranjang harganya cenderung tetap sejak beberapa minggu lalu.

Namun demikian, pihaknya menilai mendekati hari Lebaran nanti diprediksi akan mengalami kenaikan. Diungkapkan, pantuan harga tersebut akan dilakukan secara kontinyu hingga Hari Raya Idul Adha nanti.

Pada kegiatan pemantauan tersebut keanggotaan TPID Propinsi DIY terdiri dari Balai POM, Polda, Disperindag, Dinas Pertanian dan Perikanan, Bank Indonesia (BI), dan Bulog serta beberapa unsur yang lain.

“Pemantauan akan kami lanjutkan ke kabupaten dan kota lain di DIY,” kata Suwarsi lagi.

Nampak aktivitas jual beli di Pasar Argosari khususnya komoditas pakaian mengalami peningkatan. Banyak masyarakat yang sudah mulai mencarai pakaian lebaran. Diantaranya banyak pula yang mencari kebutuhan seragam dan alat tulis sekolah. (JNE)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar